Medan (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, Sumatera Utara saat ini sedang membuat program baru agar nelayan tradisional di daerah itu bisa membuat alat tangkap baru jaring milenium sebagai pengganti pukat harimau atau "trawl" yang dianggap tidak ramah lingkungan.
"Kita akan meminta bantuan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) agar memberikan pelatihan pembuatan jaring milenium untuk nelayan tradisional," kata Wakil ketua DPD Himpunan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut Nazli, di Medan, Selasa (30/4).
Jaring milenium yang baru itu, menurut dia, merupakan pengganti pukat hela (trawl) dan pukat tarik (Seine Nets) yang dilarang pemerintah, dan tidak dibenarkan untuk menangkap ikan di perairan Indonesia.
"Selain itu, penggunaan jaring milenium merupakan yang disarankan oleh KKP kepada para nelayan Indonesia," ujar Nazli.
Ia menyebutkan alat penangkapan ikan tersebut juga cocok digunakan nelayan di perairan Indonesia serta tidak merusak lingkungan dan sumber hayati yang terdapat di dasar laut.
KKP, menurut dia, sudah melakukan uji coba dan kelayakan terhadap penggunaan jaring milenium tersebut, yang hasilnya jaring itu dianggap ramah lingkungan, dan sama sekali tidak menimbulkan dampak negatif terhadap sumber hayati laut dan terumbu karang.
"Alat tangkap ikan yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut, tidak melanggar Keputusan Menteri (Kepmen) Kelautan dan Perikanan Nomor 02 Tahun 2015," ucap dia.
Nazli berharap KKP segera melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan jaring milinium kepada nelayan tradisioanal di Sumut. Sebab, sudah cukup lama nelayan di Sumut menganggur dan tidak menangkap ikan pascalarangan pengoperasian pukat hela, pukat tarik, dan pukat harimau.
"Dengan adanya alat tangkap jaring milenium tersebut nelayan Sumut sudah bisa kembali turun ke laut untuk menangkap ikan," katanya.
Jaring milenium merupakan modifikasi jaring insang (gill net), yakni jaring yang terbuat dari nylon multifilament twine dan alat itu diberi nama jaring milenium karena di dalam perairan jaring tersebut memantulkan cahaya dan berwarna blink atau mengkilap.
Kelebihan jaring milenium itu ketika dioperasikan di dalam air, maka benang pada badan jaring akan membuka pilinannya karena faktor arus, sehingga ikan target ketika menabrak jaring, maka ikan yang tertangkap tidak hanya terjerat pada bagian insang saja, tetapi juga bagian duri, sirip, operkulum dan sebagainya karena menyangkut ke dalam benang pilinan yang terbuka, sehingga ikan mudah tertangkap.
Dengan menggunakan jaring milenium, diharapkan dapat meningkatkan produksi tangkapan ikan nelayan dan menjadi alternatif diversifikasi alat tangkap yang ramah lingkungan.
HNSI Sumut programkan nelayan bisa buat jaring milenium
Rabu, 1 Mei 2019 12:17 WIB 1490