Kodam XII/TPR amankan TNI gadungan

Pontianak (Antaranews Sumut) - Kodam XII/Tanjungpura mengamankan seorang TNI gadungan atas nama Wendi alias Muhammad Yusron alias Jabe (26) warga Kelurahan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.

"Wendi ditangkap oleh anggota Deninteldam XII/TPR karena mengaku sebagai anggota TNI, saat berada di depan Gang Sahabat, Sungai Raya, Kecamatan Arang Limbung, Kabupaten Kubu Raya, Sabtu (19/1) malam sekitar pukul 20.30 WIB," kata Kapendam XII/TPR, Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan penangkapan tersebut dilakukan setelah adanya laporan dari korban berinisial KA kepada personel Deninteldam XII/TPR, yang melaporkan bahwa dirinya merasa ditipu oleh Wendi yang mengaku sebagai anggota TNI tersebut.

"Wendi dilaporkan KA, telah melakukan penggelapan sepeda motor (Mio) dan mobil (Datsun DB KB 1092 DC) yang dibawa lari oleh pelaku, kepada KA, Wendi mengaku anggota TNI dari satuan Deninteldam XII/Tanjungpura, Kodim 1207/BS dan TNI AU," ungkapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan tersebut, personel Deninteldam langsung melakukan pengembangan informasi dan pengintaian terhadap titik-titik yang dimungkinkan menjadi tempat tongkrongan pelaku tersebut.

"Setelah berhasil diringkus dan dari hasil pemeriksaan, dari tangan pelaku berhasil disita dua buah telepon genggam, topi kavaleri, tas selempang dan beberapa barang bukti lainnya, dan pelaku Wendi juga selalu mengaku sebagai anggota TNI kepada teman-teman wanitanya," katanya.

Selain itu, guna meyakinkan korban-korbannya, Wendi membeli seragam TNI serta senjata api rakitan jenis pistol revolver yang dibeli pada tahun 2016 lalu dari Dris temannya seharga Rp1,5 juta.

"Senjata tersebut sering ditunjukkan kepada teman wanitanya agar mau dijadikan pacarnya. Setelah dilakukan pemeriksaan, sekitar pukul 23.15 WIB malamnya pelaku kami serahkan ke Polresta Pontianak untuk dilakukan proses hukum lebih lanjut," ujar Kapendam XII/TPR.

Selain itu, Wendi juga masuk sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) Polresta Pontianak sejak tahun 2017, serta kasus kepemilikan senjata api laras pendek tersebut.