Simalungun (Antaranews Sumut) - Masyarakat Indonesia diajak mewaspadai isu perpecahan terutama yang dikaitkan dengan agama, suku dan ras menjelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif dan Presiden tahun 2019.
Ajakan tersebut disampaikan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Parlindungan Purba di sela acara Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik di Kabupaten Simalungun, di komplek Perguruan Assisi Jalan Asahan, Kecamatan Siantar.
Menurutnya, jelang Pilpres dan Pileg upaya perpecahan di tengah-tengah bangsa cukup gencar dilakukan pihak-pihak yang tidak ingin situasi negara kondusif, makanya harus dilawan dengan menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai dasar menjaga hubungan harmonis antaragama, etnis dan ras.
"Jangan mudah dipengaruhi untuk perpecahan, Presiden Jokowi selalu berpesan kepada masyarakat Indonesia jangan jadikan negara kita seperti negara-negara yang terlibat perang saudara, karena akan menyengsarakan rakyat," ujar Parlindungan.
Secara khusus senator asal Sumatera Utara itu mengapresiasi dilaksanakannya Pesparani Kabupaten Simalungun yang baru pertama kali dilaksanakan, dan diharapkannya mampu meningkatan iman umat Katolik.
Ketua panitia kegiatan, Harmedin Saragih menambahkan Pesparani dilaksanakan pertama kali diikuti delapan paroki dengan thema "Kita Adalah Indonesia" dan sub thema "Habonaron do Bona".
Humas panitia, Simesono Hia menyampaikan juara umum Pesparani diraih paroki Batu Lima setelah meraih juara pertama di nomor paduan suara remaja, dan kuis serta juara II di Mazmur dewasa dan juara IV Mazmur Remaja. Di posisi kedua diraih paroki Saribudolok serta posisi ketiga paroki Tiga Dolok.
Dia mengetakan, meski pertama kali dilaksanakan Pesparani Kabupaten Simalungub meriah dan sukses dengan diikuti 1200 peserta.
Masyarakat diminta waspadai isu perpecahan
Senin, 22 Oktober 2018 19:23 WIB 2907