Medan, (Antaranews Sumut) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Sumatera Utara Dedi Iskandar Batubara mengecam keras peristiwa pengeboman tiga gereja di Surabaya karena dinilai telah menciderai keharmonisan yang selama ini berjalan dengan baik di Tanah Air.
"Kami sangat mengutuk peristiwa tersebut karena sangat tidak manusiawi dan menciderai kedamaian yang selama ini sudah terbina dengan baik, " katanya di Medan, Minggu.
Ia menduga, ada pihak-pihak yang tidak senang dengan kedamaian yang ada di Indonesia dan mengambil keuntungan dari peristiwa pengeboman seperti itu.
Untuk itu, ia mendesak pihak intelijen lebih bekerja secara maksimal dengan mampu mendeteksi gejala-gejala teror sebelum kejadian.
"Saya kira ini pasti sudah direncanakan, dengan ledakan di beberapa titik dan waktu yang hampir bersamaan serta lokasinya adalah rumah ibadah. Tidak mungkin ini berdiri sendiri, ini kerjaan yang sudah didesain sedemikian rupa dalam upaya menyulut kemarahan umat agama tertentu," katanya.
Kepolisian dan pihak terkait lainnya diminta untuk segera mengungkap aktor dan motif peristiwa tersebut.
"Intelijen kita `kecolongan`, tidak mampu mendeteksi sejak dini potensi yang muncul," kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Pengurus Besar Aljamiyatul Washliyah tersebut.
Tapi terpenting, kata dia, semua pihak diingatkan untuk tidak terburu-buru
menuduh kelompok-kelompok Islam ada di balik peristiwa tersebut, karena Islam tidak pernah mengajarkan aksi terorisme.
Karena anggarapan tersebut bisa saja muncul sebab yang menjadi lokasi pengeboman adalah gereja dan untuk itu pihak kepolisian diminta membuka dan menyelidiki secara transparan.
"Saya menduga, ini karena sedang tahun politik, bisa saja ada pihak-pihak yang menginginkan bangsa ini pecah, dan dibangunlah isu-isu yang sensitif seperti itu," katanya.
(T.KR-JRD/B/I023/I023) 13-05-2018 17:58:54
Teror bom di Surabaya cederai harmonisasi bangsa
Minggu, 13 Mei 2018 23:09 WIB 5433