Medan, 21/2 (Antara) - Eksekutif PT Bank ANZ Indonesia, Anthony Soewandy menyebutkan Sukuk Negara Ritel Seri-OO5 "laris manis" di pasar menyusul terjadinya pergeseran kebiasaan investasi di masyarakat dan keberhasilan pemerintah menyosialisasikan obligasi itu.

"Jatah penjualan SR-005 ANZ yang sebesar Rp800,03 miliar saja sudah habis terjual dalam dua hari penawaran, padahal masih banyak nasabah yang belum kebagian dan masa penjualan belum habis.Mau minta tambahan jatah, tidak dapat lagi dari pemerintah karena target penjualan Rp15 triliun mungkin sudah habis," katanya di Medan, Rabu malam.

Dia mengatakan itu menjelang acara ANZ Economic Outlook 2013 dan Perayaan Tahun Baru Imlek bersama nasabah ANZ di Medan yang dihadiri sekitar 400 orang nasabah.

Menurut dia, kebiasaan yang bergeser itu dari penabung berbentuk deposito ke obligasi khususnya Sukuk yang dinilai lebih memberikan keuntungan antara lain dari imbal hasil yang lebih tinggi.

Imbal hasil SR-005 memang sebesar 6 persen, sementara suku bunga deposito hanya 5,75 persen.

Meski imbal hasil SR-005 lebh rendah dari SR-004 yang sudah 6,25 persen, tetapi nasabah menilai imbal hasil itu tetap saja lebih tinggi dari bunga deposito.

"Sukuk semakin dinilai menguntungkan dengan adanya potensi 'capital gain' di pasar sekunder,"katanya yang didampingi Country Communication Manager ANZ, Marta Yuliana.

Keuntungan lain berinvestasi di SR-005 adalah rasa aman dan terjamin karena pembayaran imbal hasil dan nilai nominal dijamin oleh negara berdasarkan Undang-Undang Surat Berharga Syariah Negara.

ANZ menjadi salah satu 25 agen untuk memasarkan obligasi berbasis syariah dengan periode penawaran 8 Februari hingga 22 Februari.

Keberhasilan Pemerintah
Tingginya minat masyarakat atas sukuk ritel itu, menurut Anthony juga sangat dipengaruhi keberhasilan pemerintah menyosialisasikan dan memasarkan obligasi itu.

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) misalnya sudah jauh hari memasarkan SR itu dan mewajibkan para agen memasang iklan tentang obligasi itu baik di media massa, internet banking dan sosalisasi sebanyak tiga kali di kota termasuk di Indonesia wilayah timur.

Dengan sosialisasi yang bagus dan banyak hal lain yang lebih menguntungkan, wajarlah minat nasabah atas sukuk ritel khususnya berbasisi syariah cukup tinggi, katanya.

Bank ANZ sendiri baru tahun ni memasarkan sukuk ritel dan nyatanya juga manarik minat nasabah khususnya di kantor cabang Medan.

Seperti diketahui, DJPU sendiri menerbitkan SR-005 dengan target penyerapan dana dari masyarakat sebesar Rp15 triliun.

Berbeda dengan tiga seri sebelumnya, yakni SR-001, SR-002, dan SR-003, yang didasarkan pada aset sebagai jaminan (underlying assets), SR-005 didasarkan pada underlying projects (jaminan berupa proyek) yang ada dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013.

Dana hasil penerbitan SR-005 akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek dalam APBN.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013