Medan, 18/2 (Antara)- Calon Gubernur Sumut Effendi MS Simbolon menegaskan, akan menjalankan ajaran Soekarno tentang Trisakti untuk kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"Trisakti adalah berdaulat dibidang politik, berdikari bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Effendi MS Simbolon pada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur Sumut di DPRD Sumut di Medan, Senin.
Menurut dia, ajaran Trisakti sangat mendesak untuk dilakukan di Indonesia khususnya Sumut yang kesejahteraan rakyat masih jauh dari harapan masyarakat.
Padahal, kata dia, potensi sumber daya alam Sumut sangat bagus dan rakyatnya juga merupakan pekerja keras.
"Bagaimana mungkin kita bisa tidur nyenyak kalau 1.200 desa di Sumut gelap gulita dan bagaimana bertepuk dada kalau ada 300 desa tertinggal," katanya.
Belum lagi sekitar 90 ribu anak putus sekolah terjadi setiap tahunnya.
Efeendi menuturkan, sejak ditetapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sebagai calon Gubernur Sumut tiga bulan lalu kemudian berkeliling ke hampir semua daerah di Pantai Barat dan Pantai Timur, ditemukan bahwa kehidupan masyarakat masih jauh dari sejahtera.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang kemajuan Sumut tampaknya hanya "kosmetika", katanya.
Banyak memang mobil mewah berkeliaran. Begitu juga rumah-rumah mewah termasuk gedung DPRD Sumut yang megah.
"Tetapi rakyat hanya bisa menonton semua kemewahan itu," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, sudah saatnya semuanya berubah total agar masyarakat dapat yang terbaik.
Dalam visi dan misi yang dibacakannya hampir sekitar 30 menit itu Effendi juga mengungkapkan dalam mendekati Pemilihan Kepala Daerah Sumut itu ada upaya-upaya atau mengajak memecah belah atau membenturkan satu dengan yang lainnya.
Seolah jabatan dan kekuasaan adalah segalanya dan dia dan pasangannya Jumiran Abdi tidak mau seperti itu.
"Rakyat sudah lelah dan kalau mereka selama ini diam karena mereka tidak berdaya. Jadi memang harus ada perubahan di Sumut," kata Effendi.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Trisakti adalah berdaulat dibidang politik, berdikari bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan," kata Effendi MS Simbolon pada acara penyampaian visi dan misi calon gubernur Sumut di DPRD Sumut di Medan, Senin.
Menurut dia, ajaran Trisakti sangat mendesak untuk dilakukan di Indonesia khususnya Sumut yang kesejahteraan rakyat masih jauh dari harapan masyarakat.
Padahal, kata dia, potensi sumber daya alam Sumut sangat bagus dan rakyatnya juga merupakan pekerja keras.
"Bagaimana mungkin kita bisa tidur nyenyak kalau 1.200 desa di Sumut gelap gulita dan bagaimana bertepuk dada kalau ada 300 desa tertinggal," katanya.
Belum lagi sekitar 90 ribu anak putus sekolah terjadi setiap tahunnya.
Efeendi menuturkan, sejak ditetapkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sebagai calon Gubernur Sumut tiga bulan lalu kemudian berkeliling ke hampir semua daerah di Pantai Barat dan Pantai Timur, ditemukan bahwa kehidupan masyarakat masih jauh dari sejahtera.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang kemajuan Sumut tampaknya hanya "kosmetika", katanya.
Banyak memang mobil mewah berkeliaran. Begitu juga rumah-rumah mewah termasuk gedung DPRD Sumut yang megah.
"Tetapi rakyat hanya bisa menonton semua kemewahan itu," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, sudah saatnya semuanya berubah total agar masyarakat dapat yang terbaik.
Dalam visi dan misi yang dibacakannya hampir sekitar 30 menit itu Effendi juga mengungkapkan dalam mendekati Pemilihan Kepala Daerah Sumut itu ada upaya-upaya atau mengajak memecah belah atau membenturkan satu dengan yang lainnya.
Seolah jabatan dan kekuasaan adalah segalanya dan dia dan pasangannya Jumiran Abdi tidak mau seperti itu.
"Rakyat sudah lelah dan kalau mereka selama ini diam karena mereka tidak berdaya. Jadi memang harus ada perubahan di Sumut," kata Effendi.
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013