Medan, 1/2 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Medan berhasil memenuhi target pencapaian imunisasi 80 persen bagi warga di daerah itu, sebagaimana instruksi dari Kementerian Kesehatan bahwa imunisasi pada bayi harus mencapai 80 persen.

"Secara umum kita telah mencapai target sebesar 80 persen selama tahun 2012 lalu," kata Kepala bidang Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Kota Medan drg Irma Suryani di Medan Kamis.

Imunisasi tersebut dianggap penting karena memiliki beberapa manfaat bagi balita, seperti mencegah penularan Hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati.

Dalam program tersebut ada lima imunisasi dasar lengkap (LIL) pada bayi yang dimulai pada usia 0 hari hingga 9 bulan, yaitu imunisasi HB (Hepatitis) diberikan satu kali pada usia bayi 0 hari sampai 7 hari sasaran sebanyak 48636 bayi, cakupan 46.030 bayi.

"Pemberian Imunisasi BCG satu kali, umur pemberian pada bayi usia 1 bulan cakupannya 48.000 bayi, imunisasi Polio 1 cakupannya 48.444 bayi. Imunisasi Dipteri Pertusis (batuk 100 hari) Tetanus ¿ Hepatitis B (DPT-HB 1) cakupannya 48.241 bayi dan imunisasi Polio 2 cakupannya 47.438 bayi," katanya.

Selanjutnya, bayi juga diberikan DPT-HB 2 cakupan sebanyak 46.913 bayi, Polio 3 sebanyak 47.057 cakupan bayi, DPT-HB 3 ada 46.712 cakupan bayi yang di imunisasi. Kemudian imunisasi Polio 4 sebanyak 46.795 cakupan bayi dan imunisasi Campak sebanyak 46.601 cakupan bayi.

Hepatitis B umur pemberian pada bayi usia nol hari diberikan satu kali. Imunisasi BCG umur pemberian 1 bulan diberikan satu kali manfaatnya mencegah penularan TBC (Tuberkulosis) yang berat.

"Jika bayi tidak lengkap diimunisasi dibawah usia satu tahun seperti belum diberikan imunisasi BCG, maka harus dilakukan tes maontoux kalau usia bayi lima bulan keatas. Tes ini untuk mengetahui apakah si bayi negatif terkena TB. Kalau hasil tesnya negatif, baru bisa diberi imunisasi BCG," katanya.

Untuk imunisasi DPT dan HB, lanjut dia, diberikan pada usia bayi umur 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan, pemberian imunisasi ini harus lengkap tiga kali.

Manfaatnya untuk mencegah penularan Difteri yang menyebabkan penyumbatan jalan nafas, Pertusis/Batuk Rejan atau batuk 100 hari, Tetanus dan Hepatitis B. Jenis imunisasi Polio umur pemberian 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.

Pemberiannya juga harus cukup 4 kali dan manfaatnya mencegah penularan polio yang dapat menyebabkan lumpuh layu pada tungkai dan atau lengan.

Pemberian imunisasi Campak di usia 9 bulan dan dilakukan satu kali, manfaatnya mencegah penularan Campak yang dapat menyebabkan komplikasi radang paru, radang otak dan kebutaan.

"Jadi, Lima Imunisasi Dasar Lengkap (LIL) diberikan kepada bayi dibawah umur 1 tahun. Imunisasi bertujuan melindungi anak dari penyakit, mencegah anak cacat dan mencegah kematian pada anak. Pemberian imunisasi di puskesmas dan posyandu gratis," katanya.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013