Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara mencatat penyaluran beras lebih dari 200.000 ton selama periode Januari -Desember 2024, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta memastikan kestabilan pasokan dan harga pangan di pasar.
"Alhamdulillah, pada 2024 inflasi relatif terkendali di setiap kota maupun kabupaten di Sumut," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah, Budi mengatakan Bulog telah menyalurkan bantuan pangan beras tahap pertama hingga ketiga dengan total 94.000 ton di 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut.
Lebih lanjut, ia mengatakan realisasi penugasan pemerintah yang lain yakni penyaluran beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 102.000 ton.
"Untuk beras komersil tercatat 2.000 ton, dan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dialihkan ke komersil sebanyak 15.000 ton," kata dia.
Ke depan, Bulog Sumut memastikan stok beras dan gula konsumsi cukup dan aman untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan Ramadhan 1446 Hijriah.
Budi mengatakan, saat ini Bulog Sumut memiliki stok beras sebanyak 57.000 ton di gudang, atau dengan artian sudah memenuhi di tempat penyimpanan tersebut.
Kemudian, untuk memperkuat beras pada Ramadhan, pihaknya akan menambah stok beras pada Maret karena ada panen yang dimungkinkan Bulog Sumut akan menyewa gudang untuk persediaan bahan pangan tersebut.
Sebelumnya, Perum Bulog mencatat penyaluran beras sebanyak 3,8 juta ton selama periode Januari hingga Desember 2024
Bulog menegaskan pihaknya siap menjalankan penugasan pemerintah di tahun 2025, baik penyaluran bantuan pangan, beras SPHP, penyerapan gabah/beras dalam upaya swasembada pangan, serta program lainnya guna mendukung Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025