Psikolog yang juga Direktur Minauli Consulting Medan Irna Minauli mengatakan perlu ada pemahaman sosial dan empati untuk mencegah remaja terlibat geng motor.
"Dengan kurangnya pemahaman sosial dan empati dari remaja maka perlu pendekatan edukasi dan spiritual, misalnya dengan kegiatan bakti sosial," ujar Irna di Medan, Selasa.
Ia mengatakan dengan adanya bakti sosial yang dilakukan, energi remaja yang berlebih tersebut dapat disalurkan lebih sehat dan berguna.
"Selain itu, pencegahan yang juga dapat dilakukan yakni orang tua dan guru menjalin komunikasi yang baik," ujarnya.
Menurut dia, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan seperti makan bersama keluarga ternyata dapat menurunkan angka kenakalan remaja sehingga hal tersebut perlu dijadikan rutinitas dalam setiap keluarga.
Sebab anak remaja yang terlibat dalam kegiatan berisiko seperti gang motor umumnya memiliki masalah dalam perilaku (conduct disorder).
"Mereka sering memperlihatkan pemberontakan terhadap nilai-nilai sosial serta pembangkangan terhadap figur otoritas seperti orang tua, guru dan bahkan polisi," kata Irna.
Ia mengatakan remaja seringkali membutuhkan stimulasi lebih, sehingga cenderung mencari kegiatan yang berisiko seperti ngebut dan melakukan pembegalan. Dengan perilaku tersebut mereka akan memiliki masalah dengan orang tua, guru, dan masyarakat.
"Mereka mungkin sering berbohong dan bolos sekolah, merokok, dan bahkan terlibat narkoba," ucap Irna.
Selain itu, pemahaman sosial mereka sangat rendah karena kurang memperlihatkan empati sehingga dalam melakukan tindakan seolah tanpa belas kasihan.
Irna mengatakan, jika dilihat dari penyebab masalah kenakalan remaja ini dapat ditinjau dari faktor internal maupun eksternal dari remaja itu sendiri.
Faktor internal seperti bawaan dari anak dengan kecenderungan conduct disorder. Sedangkan, faktor eksternal seperti keluarga yang tidak berfungsi dengan baik (dysfunctional family) sehingga tidak memiliki figur ayah yang berperan sebagai pembentuk disiplin.
Sebelumnya, Polres Pelabuhan Belawan, Medan, menangkap 10 orang anggota geng motor Sena Marelan yaitu WK (20) yang diketahui sebagai ketua geng, SGS (18), AZ (18), AS (19), MW (21), MP (24), MRS (18), HS (18), MAI (18), dan R (17).
Dalam penangkapan tersebut, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah corbek panjang, tiga unit sepeda motor, dan delapan unit telepon genggam milik para pelaku.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Psikolog: Pemahaman sosial cegah remaja terlibat geng motor
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024