Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sumatera Utara, memberikan bantuan kepada sejumlah kepala keluarga korban kebakaran di kabupaten itu berupa uang tunai sebagai dana stimulan untuk membangun kembali rumah korban, sehingga korban tidak lagi mengungsi.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Madina Riswan Harahap di Panyabungan, Sabtu, mengatakan jumlah bantuan yang diterima para kepala keluarga korban bervariasi sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi di lapangan.
"Jumat (8/11) sudah kita ditransfer. Namun, jumlahnya bervariasi sesuai dengan hasil tim verifikasi dan validasi di lapangan," katanya.
Riswan menyebut ada sembilan korban bencana yang menerima bantuan dari Pemkab Madina, masing-masing yang berada di Kecamatan Bukit Malintang, Panyabungan Utara, Panyabungan, Batang Natal, Muara Sipongi, dan Kecamatan Tambangan.
Ia menyebutkan ada sedikit kendala dalam proses transfernya, karena salah satu rekening penerima bantuan bencana alam ada yang tidak aktif.
"Yang kita ajukan tidak satu korban saja, ada beberapa korban yang kita ajukan untuk mendapatkan bantuan, karena kejadiannya hampir bersamaan. Ketika proses sudah rampung, saat di transfer, salah satu rekening penerima tidak aktif, sehingga terkendala semua yang satu pengajuan tersebut. Ketika rekening korban diaktifkan, uang bantuan bencana alam tersebut sudah di rekening masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Madina Riswan Harahap di Panyabungan, Sabtu, mengatakan jumlah bantuan yang diterima para kepala keluarga korban bervariasi sesuai dengan hasil verifikasi dan validasi di lapangan.
"Jumat (8/11) sudah kita ditransfer. Namun, jumlahnya bervariasi sesuai dengan hasil tim verifikasi dan validasi di lapangan," katanya.
Riswan menyebut ada sembilan korban bencana yang menerima bantuan dari Pemkab Madina, masing-masing yang berada di Kecamatan Bukit Malintang, Panyabungan Utara, Panyabungan, Batang Natal, Muara Sipongi, dan Kecamatan Tambangan.
Ia menyebutkan ada sedikit kendala dalam proses transfernya, karena salah satu rekening penerima bantuan bencana alam ada yang tidak aktif.
"Yang kita ajukan tidak satu korban saja, ada beberapa korban yang kita ajukan untuk mendapatkan bantuan, karena kejadiannya hampir bersamaan. Ketika proses sudah rampung, saat di transfer, salah satu rekening penerima tidak aktif, sehingga terkendala semua yang satu pengajuan tersebut. Ketika rekening korban diaktifkan, uang bantuan bencana alam tersebut sudah di rekening masing-masing," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024