Tim sepak bola putra PON Sumut 2024 terus mematangkan kerja sama timnya jelang keberangkatan ke Aceh menghadapi PON XXI/2024 Aceh-Sumut. 

Pelatih kepala tim sepakbola putra, Ridwan Saragih menjelaskan jika cabang olahraga (Cabor) sepak bola PON 2204 akan kick-off mulai 1-18 September 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh dan lapangan sepak bola Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie. 

"Kalau untuk kesiapan tim saat ini dalam kondisi baik. Sehabis kita mengadakan simulasi di empat pertandingan, kita kembali melaksanakan TC training cam atau pemusatan latihan) di Sei Karang, sisa satu minggu ini kita lakukan pematangan kerja sama tim,"  katanya.

Dalam empat pertandingan simulasi,  Zidan Fikri dkk meraih kemenangan. Setelah mengawali simulasi dengan kemenangan telak di tiga laga,  di pertandingan terakhir, kemenangan hanya diraih 1-0 atas Kanal Expro FC.

Menurut Ridwan Saragih, hal tersebut wajar dalam simulasi, lantaran dirinya harus menyiasati pemain mana yang akan diturunkan dalam kompetisi yang hanya memiliki waktu istirahat satu-dua hari saja seperti di penyisihan PON 2024.

"Yang namanya simulasi berarti kita membuat seperti pertandingan sebenarnya. Jadi empat pertandingan simulasi yang kita lakukan kemarin itu sama dengan empat pertandingan di babak penyisihan kita di PON. Dengan rentang waktu recovery itu kan ada saya buat 1-2 hari, menyesuaikan jadwal kita. Tidak mungkin yang di empat pertandingan itu yang main 11 orang, orangnya itu-itu saja," kata Ridwan Saragih.

"Namanya simulasi tetap terjadi yang seperti itu, pertandingan pertama kita menang, kedua pasti kita akan rotasi, kita istirahatkan pemain tergantung kondisi pemain. Begitu juga di pertandingan ketiga kita rotasi pemain, begitu juga pertandingan keempat, kita kembalikan lagi pemain mana yang mau kita sisipkan," lanjut eks pelatih PSPS Riau dan PSMS Medan itu. 

Kurang dari sepekan jelang keberangkatan, tim pelatih kini menyasar pada maksimalisasi berbagai formasi dalam tim tersebut.

"Yang paling utama itu kita banyak formasi, formasi baku kita ada beberapa, menyerang ada beberapa, bertahan juga seperti itu, saat transisi juga. Itu yang kita matangkan, kita pakemkan, sehingga anak-anak di saat kompetisi sebenarnya mampu melaksanakan instruksi pelatih dengan baik," katanya.

Berhubung tak lagi akan menggelar latihan taktikal saat tiba di Aceh, saat ini menjadi momen terakhir bagi pemain untuk memaksimalkan persiapan. 

"Kita nggak latihan taktikal lagi di sana (Aceh), tinggal instruksikan anak-anak saja bagaimana menjalankan skema itu, itu yang kita lakukan sekarang. Bagaimana anak-anak dengan instruksi kita dari luar mereka sudah bisa jalan," kata Ridwan. 

 

Pewarta: Juraidi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024