Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Sumatra Utara mendesak perlengkapan tanding atlet PON Sumut segera direalisasikan khususnya judogi (baju tanding judo) dan sabuk agar dapat segera digunakan oleh atlet.
Kabid Pembinaan dan Prestasi PJSI Sumut Eka Setya Wirawan Siregar di Medan, Jumat, mengatakan sudah menggelar rapat dengan perwakilan Dispora dan PB PON Sumut terkait kebutuhan perlengkapan atlet.
"Saya berharap perlengkapan itu bisa segera kami dapatkan untuk dipakai atlet bertanding di PON Sumut. Kalau tidak mana mungkin kami bertanding dengan baju compang-camping," katanya.
Perlengkapan atlet yang dijelaskan Eka juga tidak sembarangan dan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan International Judo Federation (IJF), baik judogi maupun sabuknya.
"Waktu itu mereka (PB PON) minta kami tanyakan juga soal perlengkapan itu ke toko. Di dalam negeri stok sudah menipis karena yang main ini kan se-Indonesia. Dan tidak mudah mencari dalam waktu singkat ukuran dan modelnya. Salah satu merek sudah kami tanya, habis," katanya.
"Sementara di luar negeri juga harus dipesan dan dicari. Ketua Pengprov saat ini berada di Vietnam, tapi di sana ada made in China, sementara kami mengajukan yang original dari Jepang dan anggarannya sudah disetujui. Rugilah kita mendapat yang bukan sesuai dari yang diajukan, karena kualitasnya juga pasti beda," tambahnya.
Tim judo Sumut saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Vietnam sejak Juli. PJSI Sumut memboyong seluruh atlet pelatdanya ke Vietnam dan dijadwalkan kembali 26 Agustus.
Ketua PJSI Sumut Arief Fadhillah menyebutkan pemilihan Vietnam sebagai tempat uji coba atlet judo PON Sumut dikarenakan judo di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat.
Dalam beberapa kejuaraan internasional banyak atlet judo Vietnam yang tampil sebagai juara, sehingga hal tersebut membuktikan bahwa pembinaan cabang olahraga asal Jepang tersebut cukup baik dan dapat dijadikan sebagai contoh.
"Atlet kita akan berada di Vietnam sampai menjelang PON nanti. Kita harapkan selama di sana, mereka benar-benar dapat menyerap ilmunya sehingga kemampuan mereka akan terus meningkat sebagai upaya meraih medali di PON nantinya," katanya.
Untuk menghadapi PON 2024, PJSI Sumut telah menyiapkan 19 atlet terbaik yang sebelumnya telah menjalani berbagai seleksi.
Ke-19 atlet tersebut adalah Mutiara Ocean Oka Sinaga, Redinda Syahira (nomor Ju No kata), Fadli Ardiansyah Manik, Krisjon Parnongotan Simorangkir (kelas Nage No Kata), Damara Raditya Ramadhan (-55 kg putra), Nocholas Abed Nego Marbun (-66 kg putra), Winner Felix Panggabean (-66 kg putra), Daffa Maulana Putra (-73 kg putra).
Diki Hartato (-81 kg putra), Willy Pratama (-90 kg putra), M. Okky Wicaksono (-100 kg putra), Dwi Pramitha Suhendra (-45 kg putri), Rizanul Fikri (+100 kg putra), Febby Landa Marlina (-48 kg putri), Adelia Sari Lubis (-52 kg putri), Jihan Syakira Lubis (-57 kg putri), Ezlina Sinuhaji (-63 kg putri), nanda Olivia Banurea (-70 kg putri), Helena Susyen (-78 kg putra).
Ke-19 atlet tersebut selama menjalani pelatda diasuh oleh empat pelatih yakni Riki Ramadhani, Eka Setia Wirawan, Josef Yus, dan Bambang Prakarsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Kabid Pembinaan dan Prestasi PJSI Sumut Eka Setya Wirawan Siregar di Medan, Jumat, mengatakan sudah menggelar rapat dengan perwakilan Dispora dan PB PON Sumut terkait kebutuhan perlengkapan atlet.
"Saya berharap perlengkapan itu bisa segera kami dapatkan untuk dipakai atlet bertanding di PON Sumut. Kalau tidak mana mungkin kami bertanding dengan baju compang-camping," katanya.
Perlengkapan atlet yang dijelaskan Eka juga tidak sembarangan dan harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan International Judo Federation (IJF), baik judogi maupun sabuknya.
"Waktu itu mereka (PB PON) minta kami tanyakan juga soal perlengkapan itu ke toko. Di dalam negeri stok sudah menipis karena yang main ini kan se-Indonesia. Dan tidak mudah mencari dalam waktu singkat ukuran dan modelnya. Salah satu merek sudah kami tanya, habis," katanya.
"Sementara di luar negeri juga harus dipesan dan dicari. Ketua Pengprov saat ini berada di Vietnam, tapi di sana ada made in China, sementara kami mengajukan yang original dari Jepang dan anggarannya sudah disetujui. Rugilah kita mendapat yang bukan sesuai dari yang diajukan, karena kualitasnya juga pasti beda," tambahnya.
Tim judo Sumut saat ini sedang menjalani pemusatan latihan di Vietnam sejak Juli. PJSI Sumut memboyong seluruh atlet pelatdanya ke Vietnam dan dijadwalkan kembali 26 Agustus.
Ketua PJSI Sumut Arief Fadhillah menyebutkan pemilihan Vietnam sebagai tempat uji coba atlet judo PON Sumut dikarenakan judo di negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir berkembang pesat.
Dalam beberapa kejuaraan internasional banyak atlet judo Vietnam yang tampil sebagai juara, sehingga hal tersebut membuktikan bahwa pembinaan cabang olahraga asal Jepang tersebut cukup baik dan dapat dijadikan sebagai contoh.
"Atlet kita akan berada di Vietnam sampai menjelang PON nanti. Kita harapkan selama di sana, mereka benar-benar dapat menyerap ilmunya sehingga kemampuan mereka akan terus meningkat sebagai upaya meraih medali di PON nantinya," katanya.
Untuk menghadapi PON 2024, PJSI Sumut telah menyiapkan 19 atlet terbaik yang sebelumnya telah menjalani berbagai seleksi.
Ke-19 atlet tersebut adalah Mutiara Ocean Oka Sinaga, Redinda Syahira (nomor Ju No kata), Fadli Ardiansyah Manik, Krisjon Parnongotan Simorangkir (kelas Nage No Kata), Damara Raditya Ramadhan (-55 kg putra), Nocholas Abed Nego Marbun (-66 kg putra), Winner Felix Panggabean (-66 kg putra), Daffa Maulana Putra (-73 kg putra).
Diki Hartato (-81 kg putra), Willy Pratama (-90 kg putra), M. Okky Wicaksono (-100 kg putra), Dwi Pramitha Suhendra (-45 kg putri), Rizanul Fikri (+100 kg putra), Febby Landa Marlina (-48 kg putri), Adelia Sari Lubis (-52 kg putri), Jihan Syakira Lubis (-57 kg putri), Ezlina Sinuhaji (-63 kg putri), nanda Olivia Banurea (-70 kg putri), Helena Susyen (-78 kg putra).
Ke-19 atlet tersebut selama menjalani pelatda diasuh oleh empat pelatih yakni Riki Ramadhani, Eka Setia Wirawan, Josef Yus, dan Bambang Prakarsa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024