Masyarakat Tapanuli Selatan (Tapsel) sesungguhnya mengharapkan kehadiran sosok pemimpin ke depan yang mampu mendengar aspirasinya, menumbuhkan perekonomian daerah dengan segenap potensi alam yang dimiliki daerah ini.
Dekat dengan semua komponen masyarakat, keluh dan kesah dari segala problem pembangunan bisa terakomodir dan teratasi untuk satu tujuan yakni rakyat aman, tentram dan pembangunan berjalan lancar untuk cita-cita kesejahteraan bersama.
Genderang Pilkada menuju gerbang pemilihan umum mulai ditabuh, tentunya masyarakat Tapsel berharap bisa berjalan damai, aman meski terkadang sedikit gesekan sebagai dampak dari pesta politik itu sendiri. Biasalah, namanya tahun politik.
Menarik mencermati dinamika perpolitikan Kabupaten Tapsel dalam rangka menyongsong perhelatan Pilkada yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan.
Sejauh ini paling tidak sudah muncul dua calon bakal Bupati yang beredar di masyarakat, yakni Dolly Pasaribu (calon incumben) dan Gus Irawan Pasaribu (GIP). Ada beberapa catatan menarik pada kontestasi Pilkada Tapsel kali ini:
Calon Incumben atau Dolly Pasaribu siap mencalonkan diri melalui jalur independen atau perseorangan yang diyakini akan lolos menjadi salah satu calon dalam kontestasi kali ini setelah melalui tahapan verifikasi faktual oleh KPUD Tapsel.
Sedangkan Gus Irwan Pasaribu digadang-gadang akan diusung Partai Besar Gerindra, PKS, Nasdem, PAN dan Partai lainnya.
Gus Irwan Pasaribu (GIP) yang juga Anggota DPR dari Partai Gerindra sekaligus Ketua Gerindra Sumatera Utara dikampanyekan sebagai turun gunung untuk membenahi kondisi Tapsel saat ini. GIP ini juga sukses terpilih untuk ketigakalinya menjadi anggota DPR Pusat mewakili Dapil Sumut.
Menariknya, berhembus isu "perseteruan keluarga Pasaribu" menjadi salah satu topik hangat diperbincangkan pada Pilkada kali ini. Kenyataannya memang, sebab DP adalah keponakan kandung dari GIP atau GIP adalah Uda dari Bupati Dolly Pasaribu.
Pemilihan Kepala Daerah pada dasarnya adalah agenda rutin dalam rangka mengevaluasi kepemimpinan daerah setiap lima tahun dan memberikan kesempatan kepada masyarakat / rakyat menentukan apakah perlu pergantian kepala daerah dan sekaligus mengevaluasi kinerja Kepala Daerah selama periode kepemimpinannya selama lima tahun berlalu.
Setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentu berhak untuk mengikuti atau mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah.
Namun demikian perlu ditelaah prestasi dan motif dua kandidat ini disamping isu tidak sedap di atas dengan harapan Pilkada Tapsel berjalan dengan baik dengan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik bagi keberlangsungan pembangunan daerah.
Indikator Perkembangan Kabupaten Tapsel
Secara obyektif mengukur kinerja seorang kepala daerah dapat dilihat indikator ekonomi yang didasarkan atau dikeluarkan oleh BPS sebagai lembaga resmi yang angka-angka ini akan mencerminkan kondisi di masyarakat secara agregat.
Berikut ditampilkan indikator yang bisa mengukur kinerja Bupati dan jajarannya selama memerintah di Tapsel dengan berbagai tantangan yang ada. Yang menjadi catatan penting adalah terjadinya pandemi covid19 selama 2 tahun menjadi tantangan dalam kepemimpinan pada periode ini.
Secara umum dapat dilihat di beberapa angka sebagai inidikator yang menunjukkan kinerja Pak DP sebagai Bupati Tapsel dapat dikatakan cukup bagus dan berhasil. Indikator Utamanya adalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Tapanuli Selatan berada di atas Pertumbuhan Sumatera Utara dan Indonesia, kemiskinan dan pengangguran berhasil ditekan walau belum signifikan.
IPM menunjukkan perbaikan dan paling fenomenal adalah angka stunting mengalami penurunan cukup baik. Di bidang kesehatan menunjukkan perbaikan yang cukup baik hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator.
Perkembangan, Pembangunan dan kesejahteraan Kabupaten Tapsel
Pertumbuhan Ekonomi di tahun 2019-2023 Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada posisi di atas jika dibandingkan dengan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara, bahkan ditingkat nasional atau pusat (Indonesia).
Di mana data BPS Menunjukkan sampai pada tahun 2023 Laju pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan sudah mencapai pada angka 5,1%, sedangkan Laju pertubuhan Ekonomi Provisi Sumatera Utara berada pada angka 5,0% dan Pusat/Indonesia sebesar4,8%.
Bagaimana dengan IPM
Secara Nasional & Sumatera Utara untuk Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tapanuli Selatan itu lebih tinggi, tapi lebih rendah jika dibandingkan ke kabupaten Tapanuli Utara.
Jika kita lihat data statistik secara Nasional, untuk Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tapanuli selatan sampai pada tahun 2023 berada pada angka 74,6 % masih berada di atas Indeks Pembangunan Provinsi Sumatera Utara 73.4% dan Nasional 74,4%. Ini membuktikan bahwa pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.
Angka kemiskinan, Tingkat Pengangguran dan stunting
untuk angka kemiskinan kalau kita merujuk kepada data pusat statistik, angka kemiskinan di kabupaten Tapanuli Selatan terus mengalami penurunan dari tahun2019-2023, walaupun sebenarnya terjadi kenaikan angka kemiskinan di tahun2021 8,80%, tapi Kembali mengalami penurunan di tahun 20228,07% dan di tahun 2023 7,01%.
Sedangkan Untuk angka pengangguran juga sama, terus mengalami penurunan di kabupaten Tapanuli Selatan sampai tahun 2023 sudah mencapai di angka 3,49%. tahun sebelumnya 2019 4,17%, 2020 4,42%, 2021 4,00%, dan tahun 2022 3,65%.
Begitu juga dengan stunting sampai tahun 2023 sudah mengalami penurunan. Ini membuktikan bahwa Kinerja pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan sudah maksimal dan bisa kita katakan berhasil dalam hal penanganan dan mengurangi angka kemiskinan dan tingkat pengangguran serta angka stunting di kabupaten ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Dekat dengan semua komponen masyarakat, keluh dan kesah dari segala problem pembangunan bisa terakomodir dan teratasi untuk satu tujuan yakni rakyat aman, tentram dan pembangunan berjalan lancar untuk cita-cita kesejahteraan bersama.
Genderang Pilkada menuju gerbang pemilihan umum mulai ditabuh, tentunya masyarakat Tapsel berharap bisa berjalan damai, aman meski terkadang sedikit gesekan sebagai dampak dari pesta politik itu sendiri. Biasalah, namanya tahun politik.
Menarik mencermati dinamika perpolitikan Kabupaten Tapsel dalam rangka menyongsong perhelatan Pilkada yang akan dilaksanakan beberapa bulan ke depan.
Sejauh ini paling tidak sudah muncul dua calon bakal Bupati yang beredar di masyarakat, yakni Dolly Pasaribu (calon incumben) dan Gus Irawan Pasaribu (GIP). Ada beberapa catatan menarik pada kontestasi Pilkada Tapsel kali ini:
Calon Incumben atau Dolly Pasaribu siap mencalonkan diri melalui jalur independen atau perseorangan yang diyakini akan lolos menjadi salah satu calon dalam kontestasi kali ini setelah melalui tahapan verifikasi faktual oleh KPUD Tapsel.
Sedangkan Gus Irwan Pasaribu digadang-gadang akan diusung Partai Besar Gerindra, PKS, Nasdem, PAN dan Partai lainnya.
Gus Irwan Pasaribu (GIP) yang juga Anggota DPR dari Partai Gerindra sekaligus Ketua Gerindra Sumatera Utara dikampanyekan sebagai turun gunung untuk membenahi kondisi Tapsel saat ini. GIP ini juga sukses terpilih untuk ketigakalinya menjadi anggota DPR Pusat mewakili Dapil Sumut.
Menariknya, berhembus isu "perseteruan keluarga Pasaribu" menjadi salah satu topik hangat diperbincangkan pada Pilkada kali ini. Kenyataannya memang, sebab DP adalah keponakan kandung dari GIP atau GIP adalah Uda dari Bupati Dolly Pasaribu.
Pemilihan Kepala Daerah pada dasarnya adalah agenda rutin dalam rangka mengevaluasi kepemimpinan daerah setiap lima tahun dan memberikan kesempatan kepada masyarakat / rakyat menentukan apakah perlu pergantian kepala daerah dan sekaligus mengevaluasi kinerja Kepala Daerah selama periode kepemimpinannya selama lima tahun berlalu.
Setiap warga negara sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentu berhak untuk mengikuti atau mencalonkan diri menjadi Kepala Daerah.
Namun demikian perlu ditelaah prestasi dan motif dua kandidat ini disamping isu tidak sedap di atas dengan harapan Pilkada Tapsel berjalan dengan baik dengan menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk memilih pemimpin terbaik bagi keberlangsungan pembangunan daerah.
Indikator Perkembangan Kabupaten Tapsel
Secara obyektif mengukur kinerja seorang kepala daerah dapat dilihat indikator ekonomi yang didasarkan atau dikeluarkan oleh BPS sebagai lembaga resmi yang angka-angka ini akan mencerminkan kondisi di masyarakat secara agregat.
Berikut ditampilkan indikator yang bisa mengukur kinerja Bupati dan jajarannya selama memerintah di Tapsel dengan berbagai tantangan yang ada. Yang menjadi catatan penting adalah terjadinya pandemi covid19 selama 2 tahun menjadi tantangan dalam kepemimpinan pada periode ini.
Secara umum dapat dilihat di beberapa angka sebagai inidikator yang menunjukkan kinerja Pak DP sebagai Bupati Tapsel dapat dikatakan cukup bagus dan berhasil. Indikator Utamanya adalah pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi Tapanuli Selatan berada di atas Pertumbuhan Sumatera Utara dan Indonesia, kemiskinan dan pengangguran berhasil ditekan walau belum signifikan.
IPM menunjukkan perbaikan dan paling fenomenal adalah angka stunting mengalami penurunan cukup baik. Di bidang kesehatan menunjukkan perbaikan yang cukup baik hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikator.
Perkembangan, Pembangunan dan kesejahteraan Kabupaten Tapsel
Pertumbuhan Ekonomi di tahun 2019-2023 Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada posisi di atas jika dibandingkan dengan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara, bahkan ditingkat nasional atau pusat (Indonesia).
Di mana data BPS Menunjukkan sampai pada tahun 2023 Laju pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapanuli Selatan sudah mencapai pada angka 5,1%, sedangkan Laju pertubuhan Ekonomi Provisi Sumatera Utara berada pada angka 5,0% dan Pusat/Indonesia sebesar4,8%.
Bagaimana dengan IPM
Secara Nasional & Sumatera Utara untuk Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tapanuli Selatan itu lebih tinggi, tapi lebih rendah jika dibandingkan ke kabupaten Tapanuli Utara.
Jika kita lihat data statistik secara Nasional, untuk Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Tapanuli selatan sampai pada tahun 2023 berada pada angka 74,6 % masih berada di atas Indeks Pembangunan Provinsi Sumatera Utara 73.4% dan Nasional 74,4%. Ini membuktikan bahwa pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan berhasil dalam menjalankan kepemimpinannya.
Angka kemiskinan, Tingkat Pengangguran dan stunting
untuk angka kemiskinan kalau kita merujuk kepada data pusat statistik, angka kemiskinan di kabupaten Tapanuli Selatan terus mengalami penurunan dari tahun2019-2023, walaupun sebenarnya terjadi kenaikan angka kemiskinan di tahun2021 8,80%, tapi Kembali mengalami penurunan di tahun 20228,07% dan di tahun 2023 7,01%.
Sedangkan Untuk angka pengangguran juga sama, terus mengalami penurunan di kabupaten Tapanuli Selatan sampai tahun 2023 sudah mencapai di angka 3,49%. tahun sebelumnya 2019 4,17%, 2020 4,42%, 2021 4,00%, dan tahun 2022 3,65%.
Begitu juga dengan stunting sampai tahun 2023 sudah mengalami penurunan. Ini membuktikan bahwa Kinerja pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan sudah maksimal dan bisa kita katakan berhasil dalam hal penanganan dan mengurangi angka kemiskinan dan tingkat pengangguran serta angka stunting di kabupaten ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024