Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia menggelar sosialisasi budaya sensor mandiri di Nias dengan tema "Memajukan Budaya Menonton Sesuai Usia".

 Acara yang berlangsung di Hotel Baga Resort, Nias Selatan ini, dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, wartawan, serta mahasiswa, Jumat (21/6/2024).

Ketua Subkomisi Data Pelaporan dan Publikasi LSF Dra. Rita Sri Hastuti, sebagai pemateri pertama, menekankan pentingnya penggolongan umur dalam menonton film. 

"Mengikuti klasifikasi usia sangat penting untuk masa depan anak-anak kita," ujar Rita.

 Ia menjelaskan bahwa LSF membagi kategori usia penonton menjadi empat: untuk semua umur (SU), usia 13 tahun ke atas (13+), usia 17 tahun ke atas (17+), dan usia 21 tahun ke atas (21+). Klasifikasi ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dari konten yang tidak sesuai dengan tahap perkembangan mereka.

Pemateri kedua, Dr. Juang S. Laia, memaparkan pengaruh film dalam budaya Nias Selatan. Ia mengulas sejarah masa kolonial Belanda yang sering menggambarkan Nias secara negatif dalam film-film mereka.

 "Namun, di balik itu, kolonial Belanda juga mengagumi karya orang-orang Nias, seperti rumah besar yang tahan gempa," jelasnya. Dr. Juang berharap masyarakat Nias dapat lebih selektif dalam menonton film dan memahami dampaknya terhadap budaya lokal.

Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Fetrimen, Ketua Subkomisi Pemantauan dan Evaluasi LSF, beserta tim, serta Dr. Martiman S. Sarumaha, Rektor Universitas Nias Raya (Uniraya), bersama dosen-dosen Uniraya.

 Kehadiran para tokoh ini menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya LSF dalam memajukan budaya menonton yang sesuai dengan klasifikasi usia.

Selain itu, sosialisasi ini turut dihadiri oleh para mahasiswa Uniraya dan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nias.

 Kehadiran mereka diharapkan dapat membantu menyebarluaskan informasi mengenai pentingnya budaya sensor mandiri kepada masyarakat luas.

Dengan adanya sosialisasi ini, LSF berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menonton film sesuai dengan usia, demi masa depan anak-anak yang lebih baik dan terhindar dari dampak negatif konten yang tidak sesuai.
 

Pewarta: Waoli Lase

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024