Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara Dessy Hassanudin mengajak seluruh masyarakat, khususnya para ibu dan calon ibu, untuk memanfaatkan pos pelayanan terpadu (posyandu) guna mencegah stunting di wilayah ini.

“Ayo ibu-ibu, bapak-bapak, datang terus ke posyandu ya, rutin, periksa anaknya, periksa kandungannya agar mencegah stunting," ujar dia saat meninjau sejumlah posyandu dan PAUD di Kota Gunungsitoli, Pulau Nias, Jumat.

Dia mengatakan dengan manfaatkan posyandu, para orang tua akan mengetahui kesehatan balita serta mendapatkan penyuluhan tentang gizi anak tersebut.

Dia menjelaskan posyandu merupakan pendeteksi kesehatan masyarakat penting di tingkat dasar yang harus dimanfaatkan masyarakat.

Baca juga: Intervensi pencegahan stunting 2024, ini yang dilakukan Bupati bersama Ketua PKK Tapsel

"Posyandu memiliki posisi strategis dalam rangka peningkatan kesehatan masyarakat secara langsung. Posyandu mempermudah masyarakat memperoleh akses layanan kesehatan," kata dia.

Dalam upaya mengoptimalkan pelayanan, kata dia, hal itu menggencarkan revitalisasi posyandu di wilayah ini. Hal itu, dilakukan agar masyarakat mau memanfaatkan layanan pos layanan kesehatan tersebut.

Selain itu, ujar dia, TP PKK bersama pemangku kebijakan terkait juga melakukan berbagai langkah untuk menurunkan prevalensi stunting di wilayah ini.
 

"TP PKK Sumut, berkomitmen bersama seluruh instansi terkait menurunkan stunting. Apalagi target stunting 2024 sebesar 14 persen , tahun ini harus kita kejar bersama-sama, dengan sinergi ini kita bisa mencapai target, bersama-sama kita mampu," ujar dia

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada 2023, angka prevalensi stunting di Sumatera Utara berhasil turun menjadi 18,9 persen atau berkurang sekitar 2,2 persen, dari tahun sebelumnya yang 21,1 persen.

Oleh karena itu, dia meminta masyarakat untuk terlibat aktif dalam menurunkan angka stunting di wilayah, antara lain dengan memanfaatkan layanan posyandu.

Baca juga: Pemprov Sumut targetkan angka stunting 14,5 persen pada 2024, berikut upaya yang dilakukan

Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengatakan percepatan penurunan angka stunting membutuhkan keterpaduan dan intervensi lintas sektor secara spesifik.

Dia menyebut adanya empat poin penting yang perlu ditindaklanjuti bersama dalam penurunan angka prevalensi stunting di wilayah ini.

Pertama, kata dia, mengaktifkan 15.344 posyandu yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di wilayah ini. Kedua, melakukan penimbangan 100 persen bayi di bawah dua tahun.

"Setelah itu, bahu-membahu untuk memaksimalkan layanan posyandu serta memberikan jaminan makanan sampai kepada balita di bawah dua tahun serta ibu hamil," kata dia.

Baca juga: Wali Kota: Prevalensi stunting di Medan 5,8 persen pada 2023

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024