Mawar (15), nama samaran, gadis belia yang masih duduk dibangku SMP dipaksa pasrah menjadi korban rudapaksa sang ayah kandung yang bejat sejak Juli 2023 hingga Maret 2024.

Kisah pedih yang dialami Mawar yang dipaksa di bawah ancaman menjadi pemuas nafsu si ayah kandung berinisial MPS (43), terkuak saat Mawar sudah tak tahan lagi memendam rasa sakit di hati atas segala perbuatan bejat sang ayah.

Mawar berinisiatif menceritakan aib memalukan yang dideritanya kepada teman satu kos-kosan hingga peristiwa tersebut diketahui si Ibu kos dan warga di sekitar wilayah kos-kosannya serta menjadi urusan kepolisian.

"Korban telah disetubuhi si ayah kandung hingga puluhan kali berdasarkan pengakuan tersangka, dan korban, serta para saksi yang diperiksa di Unit PPA Polres Taput," terang Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, Senin (18/3).

Disebutkan, MPS si ayah bejat diringkus pada Sabtu, 16 Maret 2024 sekira pukul 21.00 WIB dari tempat kos-kosan Mawar di salah satu sudut Tapanuli Utara.

Sesuai pengakuan Mawar dalam pemeriksaan polisi, korban awalnya hanya mendapat pelecehan dari sang ayah sekitar Juli 2023, saat korban pulang ke rumah dari kos-kosannya pada akhir pekan.

Waktu itu, hanya ada Mawar dan si ayah bejat di dalam rumah, di mana si ayah langsung memeluk, mencium, dan meremas payudara, serta mahkota kesucian korban.

"Korban melawan dan meronta sekuat tenaga, namun si ayah sudah dirasuki nafsu setan dan seraya mengancam akan membunuh korban dan ibundanya," terangnya.

Berselang beberapa minggu kemudian, si ayah menunggui putrinya pulang ke rumah dan mengkondisikan keadaan rumah yang sepi dan langsung memaksa korban untuk menuruti nafsunya hingga berhasil merenggut kesucian Mawar.

Hal tersebut terus berulang hingga terakhir pada awal Maret 2024, sebab aksi bejat si ayah yang ingin diulangi pada Sabtu, 16 Maret 2024 tak lagi dituruti Mawar saat sang ayah yang berpura-pura menjenguk sang putri di tempat kos-kosan nya seraya berniat mengajak si anak untuk ke luar hanya untuk kembali melampiaskan nafsu setannya, tak lagi digubris korban.

Saat itu, aib memalukan yang dideritanya telah diceritakan Mawar kepada teman satu kos-kosan seraya membuka sebuah "diary" miliknya yang berisi ungkapan rasa, tangis, dan keluh-kesahnya yang penuh isak setelah dipaksa terus menerus menjadi pemuas nafsu si ayah bejat.

"Hari demi hari, aku dibuat seperti istrinya, padahal aku anaknya... Betapa pahit dan sakit yang kurasakan...Haruskah aku mati...tapi aku takut di hukum Tuhan...," tulis Mawar dalam kutipan di buku hariannya.

Seluruh keberanian dikumpulkan Mawar untuk melawan perasaan pahit yang telah memenuhi jiwanya hingga si ayah dipermalukannya di depan rumah kos, dan di depan teman-temannya.

Dan peristiwa itu menyita perhatian tetangga pemilik rumah tempat Mawar indekos dan langsung menghubungi aparat kepolisian untuk meringkus si ayah bejat.

"Dalam pemeriksaan polisi, pelaku mengakui semua perbuatan yang dilakukannya kepada putri kandungnya dan merasa bersedih. Saat ini proses pemeriksaan masih dilakukan untuk pengembangan," tukas Aiptu Walpon.
 

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024