Polresta Deli Serdang menggelar focus group discussion untuk pemilu 2024 berjalan dengan damai di wilayah hukumnya.
Kegiatan itu dihadiri tokoh masyarakat, agama, adat yang digelar di Aula terbuka Polresta Deli Serdang.
"Kehadiran semua pihak dalam kegiatan FGD ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga keamanan khususnya dalam menjelang Natal dan tahun baru. Begitu juga Pemilu 2024 yang tidak lama lagi akan kita hadapi," ujar Kapolresta Deli Serdang AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo SIK, Kamis (28/12).
Menurut Raphael, salah satu tujuan dilaksanakan FGD tersebut, guna menyamakan persepsi dalam menciptakan kamtibmas menjelang pelaksanaan pemilu mendatang.
"Pemilu adalah pesta demokrasi yang sangat penting bagi bangsa ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami peran masing-masing. Kami dari kepolisian dapat bekerja sama dengan semua pihak agar berjalan aman, damai dan tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial," terang eks Kasatresnarkoba Polrestabes Medan itu.
Raphael menyebutkan bahwa pada era globalisasi dan digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, dan masyarakat bisa menjadi hakim dan kadang bisa menjadi korban. Ini menjadi tantangan dan tugas yang sangat berat.
"Siapa saja bisa menjadi korban dari media sosial (medsos). Hal ini bisa menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan. Atas hal ini, maka semua pihak yang hadir di FGD ini jangan sampai terpengaruh dengan isyu-isyu yang menyesatkan. Kita semua harus bisa menjadi penyejuk terhadap isu-isu tersebut, guna untuk menjaga kamtibmas," sebut eks Kapolres Sragen Polda Jawa Tengah.
Raphael menegaskan pada setiap situasi dan kesempatan yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Namun, kata dia untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat. Hal itu dikarenakan untuk mewujudkan situasi keamanan yang kondusif bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama yang harus kita pikul. Polisi dan TNI tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari segenap unsur khususnya Forkomfinda Kabupaten Deli Serdang," tegas lulusan Akpol Tahun 2000.
Dia menambahkan perbedaan pikiran adalah wujud kegembiraan dan bukan perpecahan. Makanya, dengan FGD tersebut diharakan bisa menyamakan visi misi dan cara pandang bersama, antara tokoh masyarakat lintas agama dalam menjaga Kabupaten Deli Serdang agar terus aman dan kondusif.
"Mari kita bersama-sama mengamankan pemilu 2024 sehingga terwujudnya pesta demokrasi yang damai dan sukses di wilayah hukum Polresta Deli Serdang," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Kegiatan itu dihadiri tokoh masyarakat, agama, adat yang digelar di Aula terbuka Polresta Deli Serdang.
"Kehadiran semua pihak dalam kegiatan FGD ini adalah bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga keamanan khususnya dalam menjelang Natal dan tahun baru. Begitu juga Pemilu 2024 yang tidak lama lagi akan kita hadapi," ujar Kapolresta Deli Serdang AKBP Raphael Sandhy Cahya Priambodo SIK, Kamis (28/12).
Menurut Raphael, salah satu tujuan dilaksanakan FGD tersebut, guna menyamakan persepsi dalam menciptakan kamtibmas menjelang pelaksanaan pemilu mendatang.
"Pemilu adalah pesta demokrasi yang sangat penting bagi bangsa ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami peran masing-masing. Kami dari kepolisian dapat bekerja sama dengan semua pihak agar berjalan aman, damai dan tidak ada gesekan-gesekan sedikitpun yang menimbulkan konflik sosial," terang eks Kasatresnarkoba Polrestabes Medan itu.
Raphael menyebutkan bahwa pada era globalisasi dan digitalisasi informasi berkembang dengan sangat cepat, dan masyarakat bisa menjadi hakim dan kadang bisa menjadi korban. Ini menjadi tantangan dan tugas yang sangat berat.
"Siapa saja bisa menjadi korban dari media sosial (medsos). Hal ini bisa menjadi salah satu celah yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan. Atas hal ini, maka semua pihak yang hadir di FGD ini jangan sampai terpengaruh dengan isyu-isyu yang menyesatkan. Kita semua harus bisa menjadi penyejuk terhadap isu-isu tersebut, guna untuk menjaga kamtibmas," sebut eks Kapolres Sragen Polda Jawa Tengah.
Raphael menegaskan pada setiap situasi dan kesempatan yang ada selalu memikirkan keamanan dan berusaha menciptakan situasi keamanan yang kondusif. Namun, kata dia untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan dukungan seluruh elemen masyarakat. Hal itu dikarenakan untuk mewujudkan situasi keamanan yang kondusif bukan hanya tanggung jawab TNI dan Polri.
"Ini menjadi tanggung jawab bersama yang harus kita pikul. Polisi dan TNI tidak ada apa-apanya tanpa dukungan dari segenap unsur khususnya Forkomfinda Kabupaten Deli Serdang," tegas lulusan Akpol Tahun 2000.
Dia menambahkan perbedaan pikiran adalah wujud kegembiraan dan bukan perpecahan. Makanya, dengan FGD tersebut diharakan bisa menyamakan visi misi dan cara pandang bersama, antara tokoh masyarakat lintas agama dalam menjaga Kabupaten Deli Serdang agar terus aman dan kondusif.
"Mari kita bersama-sama mengamankan pemilu 2024 sehingga terwujudnya pesta demokrasi yang damai dan sukses di wilayah hukum Polresta Deli Serdang," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023