Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, sekitar 32.800 warga sudah mengikuti program sambungan air gratis sesuai program pemerintah sesuai Instruksi Presiden (Inpres) soal penyediaan 10 juta sambungan air bersih di Indonesia.

"Itu data sampai Rabu (29/11) sore. Jadi kami yakin jumlah tersebut akan melebihi target Perumda Tirtanadi yakni 35 ribu warga," ujar Kabir di Medan, Kamis.

Dia melanjutkan, pendaftaran untuk mengikuti program tersebut akan ditutup pada hari ini, Kamis (30/11), di mana Tirtanadi akan mengumpulkan dan memutakhirkan data pendaftar sampai malam hari.

Jika memungkinkan, Kabir menyebut pihaknya bisa saja masih menambah waktu kepada masyarakat yang masih ikut berpartisipasi sampai Jumat (1/12).

"Kalau memang masih ada, kami akan tetap memasukkan namanya," kata dia.

Kabir pun mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam pendaftaran program 10 juta sambungan air bersih itu.



Sebab, menurut dia, proses tersebut bukan tanpa tantangan terutama soal waktu yang terbatas karena masih banyak hal yang harus dilakukan setelah pendaftaran, salah satunya yaitu survei.

"Waktu terbatas karena Desember 2023 akan ada verifikasi," tutur Kabir.

Tantangan berikutnya, dia menjelaskan, adalah soal pandangan masyarakat. Kabir mengatakan banyak warga yang mengira program sambungan air gratis itu bagian dari masa kampanye untuk Pemilu 2024.

Jika terjadi hal demikian, Kabir memastikan bahwa jajarannya di lapangan akan memberikan penjelasan bahwa itu merupakan program yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024, di mana pemerintah menargetkan ada 10 juta sambungan air bersih ke masyarakat sampai tahun 2024.

"Kami meyakinkan masyarakat bahwa ini tidak ada hubungannya dengan Pemilu," ujar Kabir.

Terkait 10 juta sambungan air bersih itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut bahwa itu menjadi bagian dalam Inpres tentang air minum dan sanitasi yang ditetapkan supaya masyarakat mendapatkan layanan air minum serta sanitasi yang baik sesuai RPJMN 2019-2024.

Hingga saat ini, total jaringan sambungan rumah yang terpasang dari semua Instalasi Pengolahan Air (IPA) termasuk IPA kabupaten dan kota secara nasional baru mencapai 3,8 juta sambungan rumah. Dengan demikian, terdapat kekurangan 6,2 juta sambungan rumah.

"Pemasangan sambungan inilah yang didanai oleh Inpres," kata Basuki.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023