Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sumatera Utara saat ini lebih fokus pada peningkatan fisik pebasket putri untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh.
Pelatih basket putri Sumut Jenny di Medan, Kamis, mengatakan terus meningkatkan persiapan tim dengan porsi latihan 70 persen lebih difokuskan pada peningkatan fisik.
"Kami masih terus tingkatkan fisik karena jujur atlet putri masalahnya itu. Bentar saja libur, berat badan naik atau ada halangan lainnya. Jadi sejauh ini memang fokus ke fisik, sisanya 30 persen latihan teknik di lapangan," katanya.
Hasil tes fisik sebelumnya pada Juli menjadi catatan tersendiri bagi tim pelatih karena dari 17 atlet, hanya enam atlet yang lolos tes fisik. Oleh karenanya, dengan porsi latihan fisik yang lebih banyak, ia berharap hasil tes fisik yang akan dilakukan Desember bisa menggembirakan.
"Nantinya jumlah ini akan mengerucut. Harusnya ada 12 pemain, tapi saya minta 14 pemain. Januari ke September, riskan juga dengan jumlah segitu. Riskan cedera juga kan," kata pelatih berlisensi A tersebut.
Belum lagi kendala lainnya, misalnya ada atlet yang sedang kuliah di luar kota dan ada yang cedera.
"Rata-rata atlet memang masih pelajar. Regulasi di PON nanti itu maksimal kelahiran 2002," jelasnya lagi.
Dijelaskan, tim basket putri Sumut saat ini rutin berlatih empat kali seminggu, sisanya diisi berenang dan gym.
"Kalau terlalu digenjot takutnya cedera. Liburnya sehari saja pada Minggu," kata mantan pebasket PON ini.
Tidak sampai di sana, kendala lain juga dialami adalah sulitnya mencari lawan tanding yang seimbang. Mau tak mau, mereka pernah mengikuti turnamen basket putra kelompok umur (KU 15) pada Agustus.
"Ya karena tidak punya lawan tanding. Kalau atlet ini digabung satu tim, sudah tidak ada lawannya lagi untuk putri. Makanya main sama putra," ucap dia.
Jenny pun sangat berharap agar tim asuhannya bisa menjalani try out ke luar daerah, minimal ke Surabaya.
"Karena di Surabaya basket putrinya bagus. Selain itu yang kuat ada DKI Jakarta dan Bali yang terus meningkat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Pelatih basket putri Sumut Jenny di Medan, Kamis, mengatakan terus meningkatkan persiapan tim dengan porsi latihan 70 persen lebih difokuskan pada peningkatan fisik.
"Kami masih terus tingkatkan fisik karena jujur atlet putri masalahnya itu. Bentar saja libur, berat badan naik atau ada halangan lainnya. Jadi sejauh ini memang fokus ke fisik, sisanya 30 persen latihan teknik di lapangan," katanya.
Hasil tes fisik sebelumnya pada Juli menjadi catatan tersendiri bagi tim pelatih karena dari 17 atlet, hanya enam atlet yang lolos tes fisik. Oleh karenanya, dengan porsi latihan fisik yang lebih banyak, ia berharap hasil tes fisik yang akan dilakukan Desember bisa menggembirakan.
"Nantinya jumlah ini akan mengerucut. Harusnya ada 12 pemain, tapi saya minta 14 pemain. Januari ke September, riskan juga dengan jumlah segitu. Riskan cedera juga kan," kata pelatih berlisensi A tersebut.
Belum lagi kendala lainnya, misalnya ada atlet yang sedang kuliah di luar kota dan ada yang cedera.
"Rata-rata atlet memang masih pelajar. Regulasi di PON nanti itu maksimal kelahiran 2002," jelasnya lagi.
Dijelaskan, tim basket putri Sumut saat ini rutin berlatih empat kali seminggu, sisanya diisi berenang dan gym.
"Kalau terlalu digenjot takutnya cedera. Liburnya sehari saja pada Minggu," kata mantan pebasket PON ini.
Tidak sampai di sana, kendala lain juga dialami adalah sulitnya mencari lawan tanding yang seimbang. Mau tak mau, mereka pernah mengikuti turnamen basket putra kelompok umur (KU 15) pada Agustus.
"Ya karena tidak punya lawan tanding. Kalau atlet ini digabung satu tim, sudah tidak ada lawannya lagi untuk putri. Makanya main sama putra," ucap dia.
Jenny pun sangat berharap agar tim asuhannya bisa menjalani try out ke luar daerah, minimal ke Surabaya.
"Karena di Surabaya basket putrinya bagus. Selain itu yang kuat ada DKI Jakarta dan Bali yang terus meningkat," katanya.
Editor : Michael Teguh Adiputra S
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023