Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) gencar akan melakukan Aksi Nyata melakukan Gerakan Penanaman 10 Juta Pohon secara Nasional, tidak terkecuali untuk wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), Sumatera Utara.

"Ini amanat Instruksi Presiden Nomor 12 Tahun 2016 kepada semua kementerian/lembaga," Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK dari Jakarta kepada ANTARA di Sipirok, Kamis.

Seluruh kementerian/lembaga untuk melaksanakan Gerakan Nasional Revolusi Mental disingkat "GNRM". Sebagai gerakan bersama merubah dari yang baik menjadi lebih baik melalui internalisasi nilai-nilai etos kerja, gotong royong, dan integritas.

"Program GNRM itu di antaranya seperti Gerakan Penanaman 10 juta Pohon. Tujuan untuk mendukung kegiatan rangkaian bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Setidaknya aksi ini untuk tumbuh kembangkan dan mendukung perubahan sikap Gotong Royong," tegasnya.

Harapan dari program GNRM ini, kata Nelwan, mengajak partisipasi seluruh masyarakat untuk mengambil bagian dalam menanamkan nilai-nilai revolusi mental, utamanya untuk tumbuh kembang-nya nilai-nilai karakter cinta lingkungan melalui proses penanaman dan perawatan pohon hingga bertumbuh produktif dan memberi manfaat.

"Untuk wilayah Tabagsel meliputi Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, dan Padangsidimpuan secara bertahap kita akan tanami pohon produktif sebanyak 226.100 batang seperti jenis gaharu, trembesi, jengkol, petai, matoa, durian, dan pinang," jelasnya.

Aksi nyata tanam pohon vegetasi untuk wilayah Tabagsel Kemenko PMK yang melibatkan 10 kementerian/lembaga lainnya ini didukung penuh kabupaten/kota di Tabagsel, dan support dari Parsadaan Alumni Pelajar Padangsidimpuan dan Sekitarnya di singkat "PAPPSI". 
Nelwan Harahap, Asisten Deputi Kedaruratan dan Manajemen Pasca Bencana Kemenko PMK (kiri) koordinasi bersama kelompok Parsadaan Alumni Pelajar Padangsidimpuan dan Sekitarnya di singkat "PAPPSI" terkait program GNRM tanam 10 juta pohon.  (ANTARA/HO-dokumen pribadi)
"Sebanyak 44.600 batang bibit pohon untuk ditanami di Tapsel, 38.350 batang (Paluta), 61.900 batang (Padangsidimpuan), 27.750 batang (Palas), dan 53.000 batang di Madina. Bibit tersebut disiapkan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Asahan Barumun Kementerian LHK," katanya.

 Khusus untuk wilayah Tapanuli Selatan (Tapsel) bibit pohon sebanyak 44.600 batang akan ditanami di atas luasan lahan  60 hektare lebih seperti di wilayah Sipirok, Angkola Muaratais, Angkola Barat, Sayur Matinggi, Angkola Timur, Saipar Dolok Hole.

"Dari total 44.600 bibit di Tapsel mulai jenis durian, mangga, alpukat, meranti, matoa, ingul, petai/jengkol, kemiri, pohon aren, asam gelugur/kandis, nangka, jambu, cengkeh, dan kulit manis. Ditanam melibatkan lebih 2.000 warga masyarakat yang dimotori Pemkab Tapsel dan PAPPSI," ujarnya.

Ketua Umum PAPPSI DR Hapendi Harahap SH, SpN, MH mengatakan pihaknya mendukung serta komit berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan pusat untuk melahirkan program-program demi kemajuan pembangunan berbagai sektor di bumi "Dalihan Natolu" Tabagsel.

"Seperti program penanaman bibit 44.600 batang bagian dari program tanam 10 juta pohon ini. Kita (PAPPSI) sengaja menggandeng Kemenko PMK sebagai upaya untuk menjaga mengurangi risiko bencana di bumi Tabagsel," kata Hapendi di aminkan Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum PAPPSI Drs. Rajab Siregar, MM dan Ir.Ali Muda Siregar.


 

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023