Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof Ridha Dharmajaya menyebutkan penggunaan gadget atau gawai bagi anak usia 1- 5 tahun (balita) bakal menyebabkan penyakit speach dellay atau keterlambatan bicara.
"Bagi balita tidak dibenarkan untuk menggunakan gadget, dalam hal ini handphone. Dampaknya berbahaya, akan menyebabkan terlambat bicara bagi anak," ujar Ridha pada kegiatan inspirasi gadget sehat di Perguruan Islam Al Ulum, di Medan, Sumatera Utara, Senin.
Ia menegaskan tidak ada kompensasi bagi anak untuk menggunakan gadget, karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut.
"Karena gadget hanya merangsang penglihatan dan pendengaran, tapi tidak merangsang bicara. Saya punya pasien yang sudah berusia 9 tahun tapi tidak bisa ngomong karena kecanduan gadget," kata Ridha.
Ridha menjelaskan orang tua kerap kali menjadikan gadget sebuah solusi untuk menjadi alat menenangkan anak ketika rewel atau menangis.
Menurutnya, hal tersebut tidak dibenarkan guna mencegah kecanduan gadget untuk anak itu sendiri.
"Tak jarang gadget dianggap solusi bagi para orang tua untuk membujuk atau membuat tenang sang buah hati saat menangis, jangan dibiasakan untuk memberikannya," sebut Ridha.
Untuk itu ia meminta orang tua tidak membiasakan memberikan gadget kepada anak, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal.
"Nah bagi anak sekolah yang harus menggunakan gadget untuk menyelesaikan tugas sekolahnya jangan terlalu lama. Karena berdasarkan penelitian, batas penggunaan gadget dalam sehari itu maksimal dua jam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Bagi balita tidak dibenarkan untuk menggunakan gadget, dalam hal ini handphone. Dampaknya berbahaya, akan menyebabkan terlambat bicara bagi anak," ujar Ridha pada kegiatan inspirasi gadget sehat di Perguruan Islam Al Ulum, di Medan, Sumatera Utara, Senin.
Ia menegaskan tidak ada kompensasi bagi anak untuk menggunakan gadget, karena sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak tersebut.
"Karena gadget hanya merangsang penglihatan dan pendengaran, tapi tidak merangsang bicara. Saya punya pasien yang sudah berusia 9 tahun tapi tidak bisa ngomong karena kecanduan gadget," kata Ridha.
Ridha menjelaskan orang tua kerap kali menjadikan gadget sebuah solusi untuk menjadi alat menenangkan anak ketika rewel atau menangis.
Menurutnya, hal tersebut tidak dibenarkan guna mencegah kecanduan gadget untuk anak itu sendiri.
"Tak jarang gadget dianggap solusi bagi para orang tua untuk membujuk atau membuat tenang sang buah hati saat menangis, jangan dibiasakan untuk memberikannya," sebut Ridha.
Untuk itu ia meminta orang tua tidak membiasakan memberikan gadget kepada anak, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan optimal.
"Nah bagi anak sekolah yang harus menggunakan gadget untuk menyelesaikan tugas sekolahnya jangan terlalu lama. Karena berdasarkan penelitian, batas penggunaan gadget dalam sehari itu maksimal dua jam," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023