Pada Rabu (14/6) pagi Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM Djisman Hutajulu menerima pimpinan Komunitas Masyarakat Peduli Kepulauan Nias Terang di kantornya di Jakarta.
Komunitas tersebut dipimpin oleh Parlindungan Purba bersama Turunan Gulo dan Herlina Gea. Sementara itu, Dirjen didampingi Direktur Teknik dan Lingkungan MP Dwinugroho serta Hari yang mengurusi program listrik pedesaan.
Ketiga pimpinan Komunitas tersebut menyampaikan keluhan sekaligus aspirasi warga Kepulauan Nias, berkaitan dengan masih banyaknya warga yang belum bisa menikmati akses listrik serta masih minimnya daya listrik. Dalam banyak kasus, listrik padam masih menjadi langganan warga Nias. Selain itu, pertumbuhan penduduk, rumah tangga, industri dan usaha ekonomi lainnya, tidak terdukung oleh pasokan energi listrik yang memadai, apalagi untuk kepentingan jangka panjang.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Djisman merespons secara positif dan konkret keluhan dan aspirasi yang disampaikan. Djisman memaparkan, bahwa tahun ini sedang berlangsung lelang program gasifikasi untuk menambah pasokan daya listrik di Kepulauan Nias.
"Lelang sedang berjalan tahun ini. Kita harapkan, tahun depan pekerjaan sudah berjalan, sehingga akhir tahun 2024, daya listrik di Kepulauan Nias bertambah sebanyak 35 MW. Ini obat yang paling mujarab, agar Nias lebih terakses listrik, lebih stabil, bahkan mendukung kebutuhan industri dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya," ujarnya.
Selain itu, kata Djisman, akan diperbanyak jaringan listrik menuju lokasi yang belum teraliri listrik. "Nah, dalam hal ini, kita minta kerjasama berbagai pihak, baik pemerintah daerah dan warga, untuk mendukung infrastruktur jalan, agar mobilisasi peralatan dan instalasi berjalan lancar," kata Djisman.
Terhadap warga miskin yang kesulitan mengakses listrik, pihaknya akan memaksimalkan skema bantuan pemasangan secara gratis, sebanyak 3 titik lampu per keluarga. "Dalam hal ini, koordinasinya dengan pemerintah setempat, baik desa maupun kabupaten," jelas Djisman.
Djisman juga mendorong dan menyemangati Komunitas dan warga Nias untuk memonitor kegiatan-kegiatan pengembangan kelistrikan di Kepulauan Nias.
"Kontrol publik sangat penting. Bahkan KPK pun kita undang untuk mengawasi. Kita sangat ingin, program kelistrikan di Nias betul-betul berjalan lancar dan tidak bermasalah. Kami sangat serius memperhatikan Nias," ujar Djisman penuh semangat.
Secara khusus, Parlindungan Purba yang pernah 3 periode sebagai Senator Sumut, meminta Ditjen Kelistrikan untuk memberikan perhatian khusus kepada warga di Kepulauan Batu Nias Selatan.
"Saya sudah meminta Dirjen, agar berkenan turut mendampingi kami turun ke beberapa lokasi, di antaranya Pulau Tello dan Simuk. Salut dan apresiasi kami kepada Dirjen, yang langsung merespons positif permohonan kami. Kiranya ikhtiar kami ini berhasil dan bermanfaat bagi warga dan daerah Kepulauan Nias," ungkap Parlindungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Komunitas tersebut dipimpin oleh Parlindungan Purba bersama Turunan Gulo dan Herlina Gea. Sementara itu, Dirjen didampingi Direktur Teknik dan Lingkungan MP Dwinugroho serta Hari yang mengurusi program listrik pedesaan.
Ketiga pimpinan Komunitas tersebut menyampaikan keluhan sekaligus aspirasi warga Kepulauan Nias, berkaitan dengan masih banyaknya warga yang belum bisa menikmati akses listrik serta masih minimnya daya listrik. Dalam banyak kasus, listrik padam masih menjadi langganan warga Nias. Selain itu, pertumbuhan penduduk, rumah tangga, industri dan usaha ekonomi lainnya, tidak terdukung oleh pasokan energi listrik yang memadai, apalagi untuk kepentingan jangka panjang.
Dalam kesempatan itu, Dirjen Djisman merespons secara positif dan konkret keluhan dan aspirasi yang disampaikan. Djisman memaparkan, bahwa tahun ini sedang berlangsung lelang program gasifikasi untuk menambah pasokan daya listrik di Kepulauan Nias.
"Lelang sedang berjalan tahun ini. Kita harapkan, tahun depan pekerjaan sudah berjalan, sehingga akhir tahun 2024, daya listrik di Kepulauan Nias bertambah sebanyak 35 MW. Ini obat yang paling mujarab, agar Nias lebih terakses listrik, lebih stabil, bahkan mendukung kebutuhan industri dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya," ujarnya.
Selain itu, kata Djisman, akan diperbanyak jaringan listrik menuju lokasi yang belum teraliri listrik. "Nah, dalam hal ini, kita minta kerjasama berbagai pihak, baik pemerintah daerah dan warga, untuk mendukung infrastruktur jalan, agar mobilisasi peralatan dan instalasi berjalan lancar," kata Djisman.
Terhadap warga miskin yang kesulitan mengakses listrik, pihaknya akan memaksimalkan skema bantuan pemasangan secara gratis, sebanyak 3 titik lampu per keluarga. "Dalam hal ini, koordinasinya dengan pemerintah setempat, baik desa maupun kabupaten," jelas Djisman.
Djisman juga mendorong dan menyemangati Komunitas dan warga Nias untuk memonitor kegiatan-kegiatan pengembangan kelistrikan di Kepulauan Nias.
"Kontrol publik sangat penting. Bahkan KPK pun kita undang untuk mengawasi. Kita sangat ingin, program kelistrikan di Nias betul-betul berjalan lancar dan tidak bermasalah. Kami sangat serius memperhatikan Nias," ujar Djisman penuh semangat.
Secara khusus, Parlindungan Purba yang pernah 3 periode sebagai Senator Sumut, meminta Ditjen Kelistrikan untuk memberikan perhatian khusus kepada warga di Kepulauan Batu Nias Selatan.
"Saya sudah meminta Dirjen, agar berkenan turut mendampingi kami turun ke beberapa lokasi, di antaranya Pulau Tello dan Simuk. Salut dan apresiasi kami kepada Dirjen, yang langsung merespons positif permohonan kami. Kiranya ikhtiar kami ini berhasil dan bermanfaat bagi warga dan daerah Kepulauan Nias," ungkap Parlindungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023