Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Sumatera Utara meminta masyarakat untuk memahami pencegahan penyakit kanker sebagai upaya menekan angka risiko kematian akibat kanker.

Ketua YKI Sumut, Nawal Lubis mengatakan salah satu penyebab meningkatnya kasus kanker adalah kurangnya pemahaman masyarakat melakukan pencegahan terhadap penyakit kanker.

“Masih meningkatnya penderita kanker di Indonesia, khususnya Sumut, akibat kurang pahamnya masyarakat melakukan pencegahan sejak dini," ujar Nawal Lubis dalam Sosialisasi Pencegahan Kanker, di Kabupaten Langkat, Rabu.

Nawal menjelaskan pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menerapkan CERDIK (Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktifitas fisik, Diet seimbang, Istirahat yang cukup dan Kelola stres).

Lebih lanjut, kata Nawal, bahwa risiko kematian akibat kanker juga dapat dihindari dengan menerapkan pola hidup sehat dan pencegahan kanker melalui deteksi dini.
 

"Risiko kematian akibat kanker bisa dihindari tapi harus kita deteksi dini, jangan setelah stadium empat baru diobati," katanya.

Nawal menuturkan berdasarkan data di empat Rumah Sakit (RS) pemerintah dan swasta di Kota Medan, tercatat kanker payudara masih menempati posisi pertama. Seperti di RSUP Adam Malik Medan Tahun 2022 tercatat sebanyak 576 orang penderita kanker, antara lain kanker payudara 252 kasus, kanker rektum 63 kasus, dan kanker kandung kemih 58 kasus.

Untuk RS Pringadi Medan ada 320 orang penderita kanker, di antaranya kanker payudara 70 kasus, kanker paru 60 kasus, kanker ovarium 52 kasus. RS Haji Medan ada 43 penderita kanker, antara lain kanker payudara 34 kasus, kanker payudara yang bermetastase ke paru satu kasus, dan kanker rektum satu kasus.

Sedangkan untuk RS Murni Teguh Medan sebanyak 354 orang, di antaranya kanker payudara 52 kasus, kanker serviks 33 kasus dan kanker paru 29 kasus.

"Berdasarkan data di empat Rumah Sakit ini, kanker payudara menepati posisi cukup tinggi di Sumut, ini yang melakukan pemeriksaan ke RS, belum yang tidak berobat ke rumah sakit, hanya pengobatan alternatif," ujarnya.
 

Ketua YKI Langkat Endang Kurniasih Syah Afandin mengatakan penyakit kanker perlu penanganan yang serius dan menjadi tanggung jawab bersama, bagaimana masyarakat bisa terhindar dari risiko kanker.

"Masalah kanker bukan tanggung jawab Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Daerah saja, ini tanggung jawab semua pihak bagaimana informasi tentang risiko dan pencegahan kanker bisa tersampaikan ke masyarakat," ujar Kurniasih.

Kurniasih berharap sosialisasi ini berdampak bagi masyarakat Langkat khususnya bagaimana pola terhindar dari kanker yang informasinya bisa tersampaikan melalui kader-kader PKK dan DWP hingga ke pelosok desa.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Langkat Juliana mengucapkan terima kasih kepada YKI Sumut untuk menurunkan penderita kanker di Sumut.

"Kami sangat apresiasi program road show cegah kanker YKI Sumut, karena Dinas Kesehatan tidak bisa berjalan sendiri, tapi perlu dukungan banyak pihak untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat apa saja risiko dan faktor pencegahan penyakit kanker," katanya.

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023