Dokter spesialis kulit dan kelamin yang juga anggota dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK menjelaskan bahwa beberapa kebiasaan yang tanpa disadari sering dilakukan saat mandi ternyata dapat merusak kesehatan kulit.

"Salah satu kebiasaan yang kurang baik adalah mandi terlalu lama. Namun jika baru melakukan kegiatan yang berkeringat atau mengakibatkan kulit kotor, maka tak masalah apabila durasi mandi lebih lama agar tubuh dapat dibersihkan menyeluruh," ujar Dewi dalam sebuah acara di kawasan Jakarta Selatan, Senin.

Dewi menjelaskan bila tubuh tidak terlalu berkeringat atau kotor, maka mandi tidak perlu dilakukan hingga memakan waktu lama. Menurut Dewi, pada umumnya mandi memakan waktu lama bila menggunakan shower bukan gayung.

"Tidak mungkin mandi lama pakai gayung, pegal tangannya kan. Selain itu airnya juga cenderung hangat. Jarang orang kucur terus tapi air dingin. Nah air yang terlalu panas, terlalu lama, terus terlalu banyak menggosok dengan alat seperti sikat tubuh setiap hari, tentu bisa membuat kulit kering,” tambahnya.

Selain itu, Dewi juga mengatakan bahwa hal lain yang jarang diperhatikan ketika mandi adalah kebersihan dari alat-alat yang digunakan. Misalnya puff yang biasa digunakan tidak rajin dibersihkan.

Jika puff yang digunakan tak rajin dibersihkan, maka hal ini bisa menyebabkan kondisi tubuh menjadi gatal-gatal atau muncul bintik-bintik kemerahan.


“Sumber kumannya ternyata puff-nya itu. Meskipun terpapar sabun, tapi puff itu juga perlu dicuci. Perhatikan juga lingkungannya. Kalau kondisi kamar mandinya kering sih masih oke tidak sering dicuci. Tapi kalau tidak, mungkin setiap dua atau tiga minggu boleh dicuci sebelum dipakai lagi,” jelas Dewi.

Kemudian untuk daerah kewanitaan, Dewi menjelaskan bahwa sebenarnya area tersebut tak wajib untuk dibersihkan. Sebab, area kewanitaan memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Namun jika ingin tetap menggunakan sabun, pilihlah produk yang sesuai dan konsentrasi yang lebih ringan.

“Jadi sebenarnya, area kewanitaan itu tidak perlu dibersihkan secara khusus. Hanya seperti saat mandi biasa, boleh menggunakan sabun yang sesuai, tapi dengan konsentrasi yang lebih ringan,” terang Dewi.

Namun Dewi tidak menganjurkan penggunaan sabun pada area kewanitaan pada anak perempuan usia dini, kecuali jika BAB atau karena kebutuhan lain.

"Namun, sebenarnya tidak ada kebutuhan khusus untuk membersihkan area kewanitaan jika kita tidak ada masalah,” tutupnya.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kesalahan saat mandi yang dapat mengganggu kesehatan kulit

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023