Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatera Utara yakin, pada tahun 2023, jumlah wisatawan dari Eropa yang berkunjung ke provinsi beribu kota Medan itu akan terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada Juli atau Agustus 2023.
"Sekarang sudah di ujung musim dingin. Puncaknya biasa pada Juli atau Agustus, di mana yang berkunjung adalah keluarga," ujar Ketua Asita Sumut Solahuddin Nasution kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Solahuddin melanjutkan, perjalanan turis dari Eropa sangat bergantung pada musim di negaranya dan libur sekolah.
Baca juga: Asita ingin Pemprov Sumut aktif promosikan wisata ke luar negeri
Bulan Juli sampai Agustus adalah saat di mana negara-negara Eropa merasakan musim panas. Biasanya, sepanjang musim panas tersebut, sekolah-sekolah di Eropa meliburkan murid-muridnya.
"Perjalanan wisata masyarakat Eropa itu sangat dipengaruhi musim," kata Solahuddin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jerman menjadi negara Eropa penyumbang wisatawan tertinggi ke Sumatera Utara pada Maret 2023 dengan 350 orang. Jumlah itu meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 294 orang.
Setelah Jerman, ada Belanda (248 orang) dan Inggris (196 orang) yang masuk dalam 10 negara yang warganya paling banyak melancong ke Sumut pada Maret 2023.
Pada Maret 2023, wisatawan yang berjalan-jalan di Sumut mayoritas datang dari Malaysia (8.435 orang), lalu disusul Singapura (1.118 orang) dan China (466 orang).
Secara keseluruhan, BPS Sumut mencatat bahwa jumlah kedatangan wisatawan mancanegara pada Maret 2023 yakni 16.299 orang lebih tinggi dibandingkan Februari 2023 (15.241 orang).
Asita Sumut menyambut baik kondisi tersebut karena kehadiran para turis asing itu meningkatkan banyak lini ekonomi termasuk penyedia perjalanan wisata.
"Memang setelah pandemi, secara kasat mata, aktivitas biro perjalanan, tur, itu kembali bergairah," tutur Solahuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023