Anggota DPRD Kota Medan Tengku Edriansyah Rendy mendukung rencana Pemerintah Kota Medan menghadirkan bioskop di Lapangan Merdeka yang saat ini tengah direvitalisasi.

"Bila tujuan kehadiran bioskop di Lapangan Merdeka untuk memfasilitasi penggiat seni, tentu baik sekali dan kita siap mendukung rencana itu," tutur Rendy di Medan, Rabu (19/4).

Namun, jelas anggota Fraksi NasDem ini, Pemerintah Kota Medan harus menghadirkan bioskop yang berbeda dengan mayoritas bioskop lainnya di sejumlah mal Kota Medan.
 
"Tentunya perbedaan, ya di situ. Yaitu fokus mengangkat perfilman lokal di Kota Medan," terang dia. 

Sehingga dengan demikian perfilman di Ibukota Provinsi Sumut bisa bangkit menuju masa-masa kejayaannya kembali, seperti kurun waktu pada 1950 hingga 1980-an.
 
Sejarah mencatat film-film yang diproduksi lokal dan dari Jakarta, di antaranya Kuala Deli (1954), Tandjung Katung (1957), Disela-Sela Kelapa Sawit (1967), Butet(1974), Buaya Deli (1978), Sigura-Gura (1980), Musang Berjanggut (1983), dan Secangkir Kopi Pahit (1985). 
 
"Jadi kita mendukung apapun langkah yang sifatnya untuk bangkitnya perfilman Kota Medan," tutur Rendy.

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut revitalisasi Lapangan Merdeka yang tengah dilakukan bakal menghadirkan bioskop bagi pelaku sineas agar menampilkan hasil karya mereka.

"Insya Allah, nanti revitalisasi sejalan dengan fasilitas yang ada, termasuk bioskop bagi kawan-kawan komunitas film," kata Bobby saat menggelar buka puasa lintas komunitas pekan lalu.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023