Sampoerna Academy Medan, sekolah pelopor Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) di Indonesia, berhasil menarik minat pelajar untuk berkompetisi. 

"Lebih dari 50 proyek untuk tiga kategori SD, SMP, dan SMA yang didaftarkan di kompetisi STEAM antarsekolah," ujar Principal of Sampoerna Academy Medan, Mary Jane Luyon-Fajardo, di Medan, Sabtu.

Sampoerna Academy Medan terpilih sebagai tuan rumah kegiatan itu. 

"Pagelaran STEAM Expo tahun ini terasa sangat berbeda karena pertama kali menghadirkan STEAM INTER-SCHOOL COMPETITION 2023 dengan tema Build, Create, & Innovate," katanya. 

Misi Sampoerna Academy mendorong penciptaan generasi muda Indonesia inovatif dan problem solver melalui kompetisi STEAM antarsekolah. 

Dia menjelaskan, kompetisi STEAM antarsekolah itu sendiri merupakan rangkaian lanjutan dari STEAM Expo 2023.

Penilaian untuk pemenang banyak yang dilihat mulai
bagaimana merepresentasikan proses yang dilakukan oleh para peserta, khususnya proyek itu harus membangun, menciptakan, serta berinovasi.

Mary menjelaskan, acara ini juga menjadi upaya pihaknya dalam memperkenalkan metode pembelajaran STEAM ke khalayak luas di luar lingkungan Sampoerna Academy.

Melalui pedagogi unik itu, para generasi muda ditantang untuk mampu berfikir kritis, kreatif, serta memiliki pemahaman holistik melalui karya atau proyek yang mereka daftarkan.

“Besar harapan kami, program ini dapat memberikan kesempatan dan akses lebih besar bagi generasi muda Indonesia untuk berkarya dan berkreasi sesuai dengan passion mereka masing-masing," katanya.

Sampoerna Academy juga berharap, para peserta, finalis, dan pemenang dapat semakin bersemangat untuk terus belajar dan mengeksplorasi, sehingga pada akhirnya muncul generasi masa depan yang inovatif dan problem solver. 

Pendaftaran peserta STEAM INTER-SCHOOL COMPETITION dibuka sejak Januari hingga Februari. 

Peserta diwajibkan untuk mengirimkan video dan file presentasi berisikan penjelasan tentang karya mereka. 

Seleksi awal telah dilakukan, dan pengumuman finalis dilakukan pada 8 Maret. 

Kemudian dilanjutkan dengan exhibition serta penjurian akhir untuk menentukan tiga pemenang untuk masing-masing kategori SD (G5-G6), SMP (G7-G9), SMA (G10-G12).

Kompetisi antarsekolah ini juga melibatkan para ahli dan praktisi berpengalaman, seperti Pogy Kurniawan, MA of Applied Science in Chemical Engineering dari The University of British Columbia, Dr. Hj. Diyah Purworini, dan Jessica Chesbro sebagai perwakilan dari Konsulat Amerika Serikat di Medan.

Keluar sebagai pemenang untuk kategori SD adalah Tristan Kenard Alvaro dan Winston Alexander Mulyo untuk Ramp Pump Hydram.

Kemudian Victoria Elizabeth Frenco untuk proyek Amazing Claw Machine, dan Meenal Gupta yang menghadirkan karya Styrofoam Wall VS Brick Wall.

Sedangkan untuk kategori SMP Yuki Fukuzawa, Muhammad Raffy Satrya Rayendra, Alir Satya Alif, Aditya Putra Ariyono, Muhammad Arya Temenggung dengan karya Smart Eco Park. 

Namie Kira Djaja dengan proyek Fruit Peel Water Filter, dan sebagai juara ketiga Marcus Witarsa Ng, Edbert Tjia, Clement Vuitton Chen, Kashwinder Jeet Singh yang menampilkan RC Controlled Vehicle.

Di kategori SMA, terpilih Tristan Nathaniel Basri, Wesley Jayden Ng, Louis Gerald Leo untuk proyek RFID Smart Lock, Lotusha Lawrance, Jessica Tania, Jason Nathanael dengan Finger Print Trolley Bag, dan Sherine Oktavia Gunawan, Oktavia Rahma Dhani Br. Sembiring, Willy E-Learning Application for Foreign Languages (Mandarin & English) for Elementary School sebagai juara pertama, kedua dan ketiga. 

Penerapan metode STEAM di Sampoerna Academy sendiri dirancang untuk memperkuat lima komponen penting siswa yang disebut 5C (Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Character). 

Melalui pendekatan STEAM, siswa diajak untuk mengintegrasikan pemikiran (minds-on learning) dengan praktek (hands-on learning) dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam berbagai situasi atau kondisi yang terjadi di kehidupan nyata

Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Sumut, M. Basir S. Hasibuan, MPd, mengapresiasi kegiatan itu. 

"Harus diakui, saat ini masih sedikit kompetisi seperti ini dan kita tertinggal jauh dengan negara lain," katanya. 

Oleh karena itu kegiatan yang dilakukan Sampoerna Academy sangat didukung.

“Kami sangat mendukung jika acara ini bisa dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kreativitas anak didik. Saya berharap kegiatan ini bisa membuat persaingan kreativitas dan kemampuan anak-anak didik semakin hari semakin baik,” ujar M. Basir.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023