PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bekerja sama dengan Pemerintah Kota Medan dan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) Dinas Cipta Karya Kementerian PUPR merealisasikan pembangunan Rumah Layak Huni (RLH) bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kawasan Kelurahan Tegal Sari Mandala II Kota Medan yang diresmikan pada Kamis (9/3).
Peresmian rumah tersebut dilakukan oleh Walikota Medan Bobby Nasution dan Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo yang dihadiri oleh jajaran pejabat dari Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Pemerintah Daerah Kota Medan.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa program tersebut merupakan bagian dari implementasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh yang merupakan inisiatif strategis SMF.
Program ini merupakan wujud dari komitmen Perseroan sebagai Special Mission Vehicle dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs khususnya melalui penghapusan kemiskinan agar dapat mewujudkan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan.
"Ini menjadi salah satu upaya kami untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan pengentasan kemiskinan ekstrem," ungkap Ananta.
Melalui program ini SMF mengalirkan bantuan dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Medan menjadi kota ke 14 yang diresmikan dari 16 lokasi yang telah direalisasikan.
Pemilihan kota Medan merupakan bagian dari dukungan Perseroan pada pemerataan pembangunan di Indonesia, khususnya di sektor perumahan di wilayah barat Indonesia. Selain itu, Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.
Ananta berharap dengan rumah layak huni yang telah dibangun di Kelurahan Tegalsari Mandala II Medan ini dapat memberikan dampak positif baik dari sisi sosial juga ekonomi. Masyarakat juga diharapkan dapat menjaga dan merawat rumah tersebut agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
"Sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. Sumber dana SMF berasal dari APBN dan pasar modal, dan Program Kotaku ini merupakan program jangka panjang yang kami lakukan dari Sabang sampai Merauke, kami berharap masyarakat dapat memanfaatkannya bantuan ini dengan sebaik-baiknya dengan terus menjaga dan merawat rumahnya agar dapat memberikan manfaat jangka panjang," katanya.
Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh merupakan bagian dari inisiatif strategis SMF. Sepanjang tahun 2022, SMF dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 147 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara.
Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp27,6 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Peresmian rumah tersebut dilakukan oleh Walikota Medan Bobby Nasution dan Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo yang dihadiri oleh jajaran pejabat dari Kementerian PUPR, Kementerian Keuangan, dan Pemerintah Daerah Kota Medan.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan bahwa program tersebut merupakan bagian dari implementasi Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh yang merupakan inisiatif strategis SMF.
Program ini merupakan wujud dari komitmen Perseroan sebagai Special Mission Vehicle dalam pelaksanaan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs khususnya melalui penghapusan kemiskinan agar dapat mewujudkan pembangunan kota dan permukiman berkelanjutan.
"Ini menjadi salah satu upaya kami untuk mengentaskan rumah dengan kategori kumuh dan pengentasan kemiskinan ekstrem," ungkap Ananta.
Melalui program ini SMF mengalirkan bantuan dana hibah sebesar Rp1,5 miliar dengan menggunakan anggaran Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang disalurkan melalui Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Medan menjadi kota ke 14 yang diresmikan dari 16 lokasi yang telah direalisasikan.
Pemilihan kota Medan merupakan bagian dari dukungan Perseroan pada pemerataan pembangunan di Indonesia, khususnya di sektor perumahan di wilayah barat Indonesia. Selain itu, Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang merupakan bandara terbesar kedua di Indonesia.
Ananta berharap dengan rumah layak huni yang telah dibangun di Kelurahan Tegalsari Mandala II Medan ini dapat memberikan dampak positif baik dari sisi sosial juga ekonomi. Masyarakat juga diharapkan dapat menjaga dan merawat rumah tersebut agar dapat memberikan manfaat dalam jangka panjang.
"Sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan salah satu tugas kami adalah membantu pendanaan infrastruktur perumahan, salah satunya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah layak huni. Sumber dana SMF berasal dari APBN dan pasar modal, dan Program Kotaku ini merupakan program jangka panjang yang kami lakukan dari Sabang sampai Merauke, kami berharap masyarakat dapat memanfaatkannya bantuan ini dengan sebaik-baiknya dengan terus menjaga dan merawat rumahnya agar dapat memberikan manfaat jangka panjang," katanya.
Program Peningkatan Kualitas Rumah di Daerah Kumuh merupakan bagian dari inisiatif strategis SMF. Sepanjang tahun 2022, SMF dan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR telah melakukan kolaborasi merenovasi 147 rumah tidak layak huni dengan serapan anggaran mencapai Rp10,4 miliar di 5 lokasi yaitu di Belu Nusa Tenggara Timur, Surakarta Jawa Tengah, Cirebon Jawa Barat, Mataram Nusa Tenggara Barat dan Medan Sumatera Utara.
Adapun sejak tahun 2019 hingga saat ini Perseroan telah merealisasikan program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh sebanyak 373 rumah di 16 lokasi dengan serapan anggaran mencapai Rp27,6 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023