Harga garam tembus Rp280.000 per sak, pengelola ikan asin di Kota Sibolga menjerit. Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing didampingi  Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori, perintahkan instansi terkait cek kebutuhan garam di Kota Sibolga, Kamis (09/03).

Kenaikan harga garam yang merupakan bahan pokok memproduksi ikan asin menurut K. Hutagalung, bersama dengan pengusaha lainya sudah mencapai seratus persen.

Bulan lalu harga garam per sak masih Rp130.000.- jelang beberapa minggu kemudian naik Rp140.000 dan saat ini tembus Rp.280.000. per sak.

"Kami berharap Pemerintah dapat memberikan perhatian atas kenaikan garam ini, sehingga kami mampu membeli garam dengan harga normal. Karena satu bulan paling sikit bahan baku garam kita gunakan 800 sak," katanya usai menghadiri  pertemuan di Kantor Wali Kota Sibolga, Kamis (09/03).

Menanggapi kenaikan harga garam, Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumbantobing mengatakan, mengatasi kelangkaan garam ini, nantinya Pemerintah Kota Sibolga akan menggandeng daerah penghasil garam seperti Cirebon dan Madura agar dapat menyalurkan produksi mereka untuk kebutuhan masyarakat di Kota Sibolga.

"Kita akan perintahkan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan garam di Kota Sibolga dan akan melakukan langkah untuk memenuhi kebutuhan garam. Termasuk melakukan intervensi harga," katanya.

Menurutnya, terjadinya kelangkaan garam ini akibat faktor iklim sehingga petani garam tidak maksimal dalam memproduksi,kemudian menyalurkannya ke daerah yang membutuhkan garam.

"Seharusnya, mereka keluarkan tiga puluh persen dari total produksi mereka, kini hanya keluarkan tiga persen akibat gagal panen," ucapnya.

Selain itu, untuk mengatasi kelangkaan bahan pokok membuat ikan asin tersebut, Pemerintah Kota Sibolga juga akan subsidi ongkos, dan melakukan kontak dengan produsen garamnya.

"Pemerintah tidak membeli garam, tetapi masyarakat yang kumpul, kemudian kita usulkan BUMD yang membeli garamnya." ungkapnya.

Dikesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kota Sibolga, Jamil Zeb Tumori yang turut hadir mendengarkan keluhan pengelola ikan asin meminta Pemerintah Kota Sibolga untuk menanggapi dengan serius.

"Saya berharap Pemerintah Kota Sibolga harus mengambil langkah antisipasi terhadap kenaikan harga garam, salah satunya melakukan MoU dengan daerah penghasil garam. Mengingat Kota Sibolga Kota Inflasi, kita takut nanti harga ikan asin ini menjadi satu faktor terjadinya inflasi di Kota Sibolga," katanya.

Pewarta: Tamy

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023