Sekretaris Daerah Kota Binjai Irwansyah Nasution menjelaskan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan telah mengamanatkan pembangunan ketahanan pangan yang mandiri dan berdaulat.
Pembangunan ini menghadapi tantangan dalam peningkatan produksi dan penyediaan pangan, penyesuaian manajemen pembangunan pertanian pada era otonomi daerah, dan tekanan dari globalisasi pasar.
Hal itu disampaikannya saat memimpin apel gabungan di lapangan apel Pemkot Binjai, Senin (6/3), yang diikuti Staf Ahli Wali Kota Binjai, para Asisten Sekdako Binjai, para Kepala OPD Kota Binjai, para Camat dan Lurah se-Kota Binjai, serta jajaran ASN dan Non ASN di Lingkungan Pemkot Binjai.
Irwansyah menambahkan strategi pencapaian ketahanan pangan tersebut mencakup peningkatan penyediaan pangan melalui pemanfaatan sumber daya, penguatan cadangan pangan, pengelolaan perdagangan pangan bagi kepentingan nasional, penanganan kerawanan pangan, dan perbaikan sistem mutu dan gizi pangan.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai dari bidang ketersediaan dan distribusi pangan saat ini sudah menyalurkan bantuan beras fortifikasi kepada anak stunting di Kota Binjai.
Selain itu, juga telah menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat yang mengalami rawan pangan, krisis pangan, gejolak harga pangan, bencana alam dan bencana sosial.
Termasuk UPTD Balai Benih Ikan telah menghasilkan benih berjumlah 110.080 dari Anggaran Tahun 2022, antara lain benih ikan lele sebanyak 68.500 ekor, benih ikan nila sebanyak 33.600 ekor, dan benih ikan gurami sebanyak 7.980 ekor.
"Benih yang diberikan kepada masyarakat Kota Binjai adalah benih yang terseleksi kesehatan, mutu, dan keamanan pangannya sesuai dengan kaidah cara pembenihan yang baik," jelas Sekdako.
Untuk itu Irwansyah mengimbau seluruh stakeholder untuk bersinergi dan bekerja sama dalam menyusun strategi yang tepat guna mencapai tujuan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Pembangunan ini menghadapi tantangan dalam peningkatan produksi dan penyediaan pangan, penyesuaian manajemen pembangunan pertanian pada era otonomi daerah, dan tekanan dari globalisasi pasar.
Hal itu disampaikannya saat memimpin apel gabungan di lapangan apel Pemkot Binjai, Senin (6/3), yang diikuti Staf Ahli Wali Kota Binjai, para Asisten Sekdako Binjai, para Kepala OPD Kota Binjai, para Camat dan Lurah se-Kota Binjai, serta jajaran ASN dan Non ASN di Lingkungan Pemkot Binjai.
Irwansyah menambahkan strategi pencapaian ketahanan pangan tersebut mencakup peningkatan penyediaan pangan melalui pemanfaatan sumber daya, penguatan cadangan pangan, pengelolaan perdagangan pangan bagi kepentingan nasional, penanganan kerawanan pangan, dan perbaikan sistem mutu dan gizi pangan.
Untuk itu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Binjai dari bidang ketersediaan dan distribusi pangan saat ini sudah menyalurkan bantuan beras fortifikasi kepada anak stunting di Kota Binjai.
Selain itu, juga telah menyiapkan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok masyarakat yang mengalami rawan pangan, krisis pangan, gejolak harga pangan, bencana alam dan bencana sosial.
Termasuk UPTD Balai Benih Ikan telah menghasilkan benih berjumlah 110.080 dari Anggaran Tahun 2022, antara lain benih ikan lele sebanyak 68.500 ekor, benih ikan nila sebanyak 33.600 ekor, dan benih ikan gurami sebanyak 7.980 ekor.
"Benih yang diberikan kepada masyarakat Kota Binjai adalah benih yang terseleksi kesehatan, mutu, dan keamanan pangannya sesuai dengan kaidah cara pembenihan yang baik," jelas Sekdako.
Untuk itu Irwansyah mengimbau seluruh stakeholder untuk bersinergi dan bekerja sama dalam menyusun strategi yang tepat guna mencapai tujuan tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023