Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) - Konservasi Indonesia (KI) menandatangani nota kesempatan bersama atau "MoU" Pengelolaan Bentang Alam berkelanjutan untuk empat tahun ke depan.

Keterangan tertulis terima, Sabtu (4/2), MoU itu diteken oleh Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu dan Ketua Pengurus Meizani Irmadhiany disela Peluncuran Strategi Lahan Basah, Hotel Arya Duta, Jakarta pada Jumat (3/2).

Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara mempunyai keinginan besar untuk memajukan sumber daya manusia yang beriringan dengan menciptakan sumber daya alam yang produktif dan lestari.

Mengingat kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk di dalamnya daerah reservasi air pada kawasan hutan Batang Toru. Ditemukan pula di wilayah ini flora dan fauna yang cukup langka, seperti Orangutan Tapanuli, Harimau sumatera, kantong semar hingga bunga bangkai raksasa (Amorphophallus).

Dalam mengelola kekayaan alam yang ada, Bupati Tapsel menyatakan, “Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan tentu dapat dicapai jika dikerjakan bersama-sama oleh berbagai pihak. Kami membutuhkan pakar-pakar untuk membantu Tapanuli Selatan mencapai visi dari kabupaten ini.”

Kesepakatan yang dibalut dalam tema “Kerjasama Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Lestari Untuk Mendukung Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Untuk Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, Penanganan Perubahan Iklim, Ekosistem Lautan, Ekosistem Daratan, serta Kemitraan Untuk Pencapaian Tujuan di Kabupaten Tapanuli Selatan” ini diupayakan dapat berkontribusi dalam pengelolaan lanskap bernilai konservasi tinggi di Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 358,811.72 ha.  

Selain bernilai konservasi tinggi karena keanekaragaman hayatinya, bentang alam Tapanuli Selatan juga menyediakan jasa ekosistem seluas 173.993 ha bagi masyarakat di dalamnya, diantaranya sebagai penyedia air, pengendali banjir, hingga pencegah kebakaran hutan dan lahan. 

“Konservasi Indonesia, yang merupakan mitra utama Conservation International (CI), dengan senang menyambut undangan dari Pak Bupati. Kami fokus untuk terus mendukung kabupaten ini dalam mewujudkan masyarakat Tapanuli Selatan yang bermartabat dalam lingkungan karena ekologinya yang terjaga serta alamnya yang bersih dan indah”, sambut Meizani Irmadhiany sebelum penandatanganan dilakukan.

Melalui penandatanganan ini, Konservasi Indonesia akan melanjutkan kegiatan sawit berkelanjutan terhadap ±1.000 petani, peningkatan kapasitas kelompok tani hutan dalam mengelola ekosistem hutan seluas 159 hektare, hingga pengembangan mata pencaharian alternatif terhadap 150 masyarakat di ekosistem gambut. 

Lebih dari itu, Konservasi Indonesia juga akan mendukung Pemkab Tapsel dalam pengelolaan bentang alam secara berkelanjutan melalui berbagai studi, diam antaranya pengelolaan tata ruang pada Kawasan Strategis Agromarine Muara Upu yang menjadi habitat bagi satwa langka dan dilindungi, penyu belimbing.   

Implementasi MoU untuk periode 2023 – 2027 akan dilanjutkan melalui pembuatan Perjanjian Kerja Sama antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tapanuli Selatan dan Konservasi Indonesia.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023