Presiden FIFA Gianni Infantino menyampaikan ucapan duka cita atas berpulangnya seorang jurnalis asal Amerika Serikat (AS), Grant Wahl, di tengah aktivitasnya meliput perhelatan Piala Dunia 2022 Qatar.
Wahl mendapatkan pertolongan pertama dari petugas medis yang bertugas di stadion, sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Hamad, tetapi nyawanya tidak tertolong.
CNN melaporkan bahwa dalam siniarnya, Futbol with Grant Wahl, pada episode yang tayang Selasa (6/12) kemarin mendiang sudah sempat mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya kepada rekannya Chris Wittyngham.
"Belakangan semakin memburuk dalam hal rasa sesak di dada saya, kesesakan, tekanan. Sangat terasa, buruk," kata Wahl yang mengaku sudah berkonsultasi dengan klinik kesehatan yang ada di media center Piala Dunia 2022, dan meyakini dirinya mengidap bronchitis.
CNN juga mengutip nawala Wahl bagi pelanggannya yang terbit pada Senin (5/12), di mana ia mengungkapkan kondisi badannya "rontok" lantaran kekurangan tidur, stres tinggi, dan beban pekerjaan yang berlebih.
Infantino menyatakan bahwa dunia jurnalisme olahraga kehilangan sosok Wahl, yang diketahui telah meliput delapan edisi Piala Dunia beruntun.
Wahl juga kerap meliput sejumlah edisi Piala Dunia Putri serta menjadi pembawa acara beberapa ajang olahraga internasional lainnya.
Atas sumbangsihnya itu, Wahl baru saja menerima penghargaan dari FIFA dan asosiasi pers olahraga internasional (AIPS) di Doha.
"Kecintaannya terhadap sepak bola sungguh luar biasa dan orang-orang yang mengikuti olahraga ini akan merindukan hasil-hasil peliputannya," kata Infantino.
"Mewakili FIFA dan masyarakat sepak bola, kami menyampaikan bela sungkawa yang tulus kepada istri mendiang, Celine, keluarga, dan koleganya di tengah situasi berat ini," ujarnya melengkapi.
Menurut FIFA, Wahl pertama kali meliput Piala Dunia pada 1994 saat Amerika Serikat menjadi tuan rumah dan sejak itu tak pernah putus melaporkan turnamen empat tahun tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Dengan rasa tidak percaya dan kesedihan mendalam, saya diberitahu tentang meninggalnya jurnalis olahraga kenamaan Grant Wahl, saat ia sedang bertugas melaporkan pertandingan perempat final di Qatar," demikian kata Infantino dalam keterangan yang diterima di Doha, Sabtu.
Menurut sejumlah laporan, Wahl diketahui mengalami kolaps saat meliput pertandingan antara Belanda kontra Argentina di Stadion Lusail, Jumat malam.
Wahl mendapatkan pertolongan pertama dari petugas medis yang bertugas di stadion, sebelum dilarikan ke Rumah Sakit Hamad, tetapi nyawanya tidak tertolong.
CNN melaporkan bahwa dalam siniarnya, Futbol with Grant Wahl, pada episode yang tayang Selasa (6/12) kemarin mendiang sudah sempat mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya kepada rekannya Chris Wittyngham.
"Belakangan semakin memburuk dalam hal rasa sesak di dada saya, kesesakan, tekanan. Sangat terasa, buruk," kata Wahl yang mengaku sudah berkonsultasi dengan klinik kesehatan yang ada di media center Piala Dunia 2022, dan meyakini dirinya mengidap bronchitis.
CNN juga mengutip nawala Wahl bagi pelanggannya yang terbit pada Senin (5/12), di mana ia mengungkapkan kondisi badannya "rontok" lantaran kekurangan tidur, stres tinggi, dan beban pekerjaan yang berlebih.
Infantino menyatakan bahwa dunia jurnalisme olahraga kehilangan sosok Wahl, yang diketahui telah meliput delapan edisi Piala Dunia beruntun.
Wahl juga kerap meliput sejumlah edisi Piala Dunia Putri serta menjadi pembawa acara beberapa ajang olahraga internasional lainnya.
Atas sumbangsihnya itu, Wahl baru saja menerima penghargaan dari FIFA dan asosiasi pers olahraga internasional (AIPS) di Doha.
"Kecintaannya terhadap sepak bola sungguh luar biasa dan orang-orang yang mengikuti olahraga ini akan merindukan hasil-hasil peliputannya," kata Infantino.
"Mewakili FIFA dan masyarakat sepak bola, kami menyampaikan bela sungkawa yang tulus kepada istri mendiang, Celine, keluarga, dan koleganya di tengah situasi berat ini," ujarnya melengkapi.
Menurut FIFA, Wahl pertama kali meliput Piala Dunia pada 1994 saat Amerika Serikat menjadi tuan rumah dan sejak itu tak pernah putus melaporkan turnamen empat tahun tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022