Dinas Pendidikan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menyebut akan memprioritaskan perbaikan sejumlah sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan di kabupaten itu.

Berdasarkan data yang dihimpun saat ini setidaknya ada tiga Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang kondisinya sangat memperihatinkan dan bahkan dinilai sudah membahayakan bagi siswa.

Ketiga sekolah tersebut adalah, SDN nomor 333 Desa Bintungan  Bejangkar Baru, Kecamatan Sinunukan, SDN nomor 235 Patahajang Kecamatan Ulu Pungkut dan SDN 099 Proyek Batang Gadis Desa Sipapaga Kecamatan Panyabungan.

SDN Bintungan Bejangkar Baru misalnya, sekolah yang dibangun  pada tahun 1994 ini dalam beberapa tahun terakhir tidak dapat dipergunakan lagi sebagai tempat belajar mengajar karena kondisinya bangunannya yang terancam ambruk. Bahkan, kondisinya dapat membahayakan siswa karena bangunannya yang sudah lapuk.

Kemudian, SDN nomor 235 Patahajang. Para siswa ini sejak tahun 2018 hingga sekarang masih belajar menumpang di sebuah madrasah milik desa yang ada di desa itu. Dua ruangan dibagi menjadi lima kelas sedangkan. Dan guru-gurunya pun terpaksa harus duduk di teras sekolah, karena tidak ada ruangan khusus untuk dewan guru.

Selanjutnya adalah, SDN Proyek Batang Gadis. Sekolah ini terbakar pada tahun 2019 yang lalu. Lima ruangan hangus terbakar para siswa sempat belajar diteras rumah penduduk.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Madina, Riswan Halim Batubara yang dikonfirmasi ANTARA, Senin (26/9) menyampaikan, jika pihaknya akan memprioritaskan pembangunan sekolah tersebut di tahun 2023 mendatang.

"Secara global seluruh SD yang kondisinya rusak berat atau ringan akan kita prioritaskan perbaikannya di tahun 2023," katanya.

Kata dia, salah satu yang paling utama adalah pembangunan SDN Patahajang yang rusak akibat bencana banjir bandang pada beberapa tahun silam.

"Untuk SD di Desa Sipapaga tahun ini ada rehab dan pembangunan ruang kelas baru satu unit," ujarnya.

Kabid menyampaikan, pembangunan sejumlah sekolah yang rusak tersebut nantinya akan dianggarkan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2023.

"Kalau dari dana DAK pengusulannya tidak lolos karena pihak sekolah tidak mengapdate kondisi sekolah di Dapodik waktu itu," ungkap dia.

Tidak masuknya perbaikan sekolah pada anggaran DAK itu dikarenakan tidak adanya update kondisi sekolah di sistim Dapodik Kementerian Pendidikan.

"Maunya pihak sekolah harus mengapdate kondisi sekolah di Dapodik sehingga Kementerian mengetahui kondisi sekolah di lapangan. Kementerian kan melihat kondisi sekolah dari Dapodik. Jadi kalau kondisinya tidak di update sekolah pihak Kementerian tidak mengetahuinya" ungkapnya.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022