Kontingen Provinsi Sumatera Utara berhasil merebut juara umum Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIII di Yogyakarta dengan perolehan 12 medali emas serta berhak membawa pulang piala bergilir Presiden RI.
"Jika dipandang melalui kaca mata plurarisme, Pesparawi telah menjadi layaknya pesta lintas agama, sebuah bukti nyata betapa indahnya toleransi. Saya menyampaikan selamat kepada juara umum Pesparawi Nasional kali ini," kata Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat penutupan Pesparawi Nasional XIII di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Minggu.
Kemenangan tersebut, ujar Paku Alam merupakan buah baik dari upaya yang dalam falsafah Jawa disebut sawiji greget sengguh ora mingkuh yang berarti konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati dan bertanggung jawab.
Paku Alam X yang juga Ketua Umum Pesparawi Nasional XIII mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat sehingga rangkaian perhelatan Pesparawi Nasional XIII dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.
"Atas nama seluruh panitia baik pusat maupun daerah dengan tulus kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama semua pihak," ujar dia.
Musyawarah Nasional Pesparawi XIII yang digelar pada Sabtu (25/6) telah menetapkan Provinsi Papua Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesparawi Nasional XIV tahun 2025.
Penetapan itu dilakukan melalui voting tertutup dan Papua Barat memperoleh suara terbanyak dengan 21 suara dari total keseluruhan 38 suara.
Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Pontus Sitorus menuturkan Pesparawi merupakan salah satu bentuk kegiatan kerohanian yang sekaligus memperhatikan, menghargai, dan mendorong pengembangan seni budaya yang bernafaskan keagamaan di Indonesia.
Pontus juga berterima kasih kepada Pemda DIY beserta seluruh jajaran dan masyarakat yang telah berupaya maksimal sehingga pelaksanaan Pesparawi Nasional XIII di Yogyakarta berlangsung dengan sukses.
"Suksesnya pelaksanaan Pesparawi Nasional XIII menunjukkan masyarakat Yogyakarta adalah masyarakat yang rukun dan damai, menjunjung tinggi toleransi, tenggang rasa yang tinggi dan nilai-nilai luhur kearifan masyarakat," kata dia.
Pesparawi Nasional XIII mempertandingkan 12 kategori lomba, yaitu Solo Anak (7-9 tahun), Solo Anak (10-13 tahun), Paduan Suara Anak (7-13 tahun), Solo Remaja Putri, Solo Remaja Putra, Vocal Group Remaja, Paduan Suara Remaja, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Dewasa Pria, Paduan Suara Dewasa Campuran, Musik Pop Gerejawi (MPG) dan Musik Gerejawi Nusantara (MGN).
Pesparawi Nasional XIII yang diselenggarakan dalam masa pandemi ini memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui sebuah aplikasi Pesparawi Nasional XIII yang tersedia dalam sistem operasi Android dan iOs.
Selama penyelenggaraan, aplikasi yang berisi informasi tentang peserta, lokasi dan jadwal pertandingan serta fitur live streaming ini telah diunduh lebih dari 10.000 pengguna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Jika dipandang melalui kaca mata plurarisme, Pesparawi telah menjadi layaknya pesta lintas agama, sebuah bukti nyata betapa indahnya toleransi. Saya menyampaikan selamat kepada juara umum Pesparawi Nasional kali ini," kata Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X saat penutupan Pesparawi Nasional XIII di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, Minggu.
Kemenangan tersebut, ujar Paku Alam merupakan buah baik dari upaya yang dalam falsafah Jawa disebut sawiji greget sengguh ora mingkuh yang berarti konsentrasi, semangat, percaya diri dengan rendah hati dan bertanggung jawab.
Paku Alam X yang juga Ketua Umum Pesparawi Nasional XIII mengapresiasi seluruh elemen yang terlibat sehingga rangkaian perhelatan Pesparawi Nasional XIII dapat terlaksana dengan lancar dan sukses.
"Atas nama seluruh panitia baik pusat maupun daerah dengan tulus kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja sama semua pihak," ujar dia.
Musyawarah Nasional Pesparawi XIII yang digelar pada Sabtu (25/6) telah menetapkan Provinsi Papua Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan Pesparawi Nasional XIV tahun 2025.
Penetapan itu dilakukan melalui voting tertutup dan Papua Barat memperoleh suara terbanyak dengan 21 suara dari total keseluruhan 38 suara.
Pelaksana Tugas Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI Pontus Sitorus menuturkan Pesparawi merupakan salah satu bentuk kegiatan kerohanian yang sekaligus memperhatikan, menghargai, dan mendorong pengembangan seni budaya yang bernafaskan keagamaan di Indonesia.
Pontus juga berterima kasih kepada Pemda DIY beserta seluruh jajaran dan masyarakat yang telah berupaya maksimal sehingga pelaksanaan Pesparawi Nasional XIII di Yogyakarta berlangsung dengan sukses.
"Suksesnya pelaksanaan Pesparawi Nasional XIII menunjukkan masyarakat Yogyakarta adalah masyarakat yang rukun dan damai, menjunjung tinggi toleransi, tenggang rasa yang tinggi dan nilai-nilai luhur kearifan masyarakat," kata dia.
Pesparawi Nasional XIII mempertandingkan 12 kategori lomba, yaitu Solo Anak (7-9 tahun), Solo Anak (10-13 tahun), Paduan Suara Anak (7-13 tahun), Solo Remaja Putri, Solo Remaja Putra, Vocal Group Remaja, Paduan Suara Remaja, Paduan Suara Dewasa Wanita, Paduan Suara Dewasa Pria, Paduan Suara Dewasa Campuran, Musik Pop Gerejawi (MPG) dan Musik Gerejawi Nusantara (MGN).
Pesparawi Nasional XIII yang diselenggarakan dalam masa pandemi ini memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui sebuah aplikasi Pesparawi Nasional XIII yang tersedia dalam sistem operasi Android dan iOs.
Selama penyelenggaraan, aplikasi yang berisi informasi tentang peserta, lokasi dan jadwal pertandingan serta fitur live streaming ini telah diunduh lebih dari 10.000 pengguna.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022