Pemkab Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, mendorong pelaku UMKM di daerah itu agar lebih melek internet sehingga mampu memasarkan produksinya lebih luas lagi melalui daring.

Sekda Kabupaten Sergai, Faisal Hasrimy, di Seirampah, Sabtu, mengatakan, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan keadaan yang terus meningkat. Namun pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi turun sebesar minus 0,44 persen akibat pandemi COVID-19.

"Saat ini setelah memasuki masa endemi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Serdang Bedagai naik kembali menjadi sebesar 2,87%, unggul dari rata-rata laju pertumbuhan Provinsi Sumut yang ada di angka 2,61 persen," katanya.

Sedangkan untuk aspek UMKM, saat ini jumlahnya di Serdang Bedagai mencapai 139.155 pelaku yang berasal dari bidang pertanian, perdagangan, jasa, dan industri kecil.

"Hingga saat ini, hanya ada 41 UMKM yang sudah menerapkan go digital. Sedangkan total Industri Kecil Menengah di Sergai sebanyak 2.231 dan dari situ hanya 6 IKM yang sudah go digital. Lalu pelaku usaha ekraf di Sergai berjumlah 78 pelaku usaha dan 20 di antaranya sudah go digital," katanya.

Baca juga: Pemkab Serdang Bedagai libatkan semua pihak atasi masalah banjir

Ia mengatakan, dalam era digital saat ini, kata ekonomi kreatif atau yang biasa disingkat sebagai ekraf, mungkin sudah tidak asing lagi di telinga.

Berbagai bisnis dijalankan dengan mengutamakan konsep kreatif sehingga tidak saja memudahkan masyarakat, tapi juga mengintensifkan kreativitas.

"Pemkab tetap melakukan pendampingan karena banyak yang harus dibenahi dalam perkembangan ekraf di Serdang Bedagai," katanya.

Sebelumnya, terkait Chair of B20 Women in Business Action Council Ira Noviarti mendorong perluasan akses kepada pengembangan kemampuan digital bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan pengusaha perempuan.

“Diperlukan solusi dan pemecahan masalah yang cepat untuk meningkatkan inklusi dan ketahanan UMKM perempuan dalam ekonomi global. Ini termasuk kebutuhan mendesak terhadap akses kepada pengembangan kemampuan digital, pengetahuan, dan kebijakan yang dapat mendukung mereka,” katanya dalam G20 Side Event yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Di samping itu, UMKM dan pelaku usaha perempuan juga perlu didorong untuk mengakses sumber daya seperti investasi, keuangan, infrastruktur, dan dukungan teknis dengan penghapusan hambatan hukum.

Ia menyebutkan bahwa apabila pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) global dapat bertambah hingga 3 sampai 6 persen per tahun.

“Lebih lanjut pemberdayaan perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi global secara setara dengan laki-laki dapat menambah PDB hingga 28 triliun dolar AS pada 2025,” katanya.

Pewarta: Juraidi

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022