Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Universitas Sumatera Utara (USU) melakukan penjajakan kerja sama riset kewirausahaan dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan potensi dan daya saing UMKM, khususnya di Sumatera Utara.
"Riset kewirausahaan dan komersialisasi produk usaha mikro, kecil, dan menengah serta industri kecil dan menengah sangat menarik. UMKM menjadi salah satu pilar di Indonesia dari sisi jumlah dan penyerapan," kata Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PREMK) BRIN Zamroni dalam keterangan yang diakses ANTARA di laman resmi BRIN di Jakarta, Minggu.
Selain itu, kata dia, pembangunan ekosistem digital bagi UMKM dinilai penting karena akan bermanfaat untuk memperkuat daya saing UMKM dan industri kecil dan menengah.
Peneliti di Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) Bahtiar Rifai mengatakan mayoritas UMKM masih fokus pada kegiatan manual, sedangkan literasi atau infrastruktur digital masih minim.
Untuk itu, Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan OR TKPEKM BRIN fokus memperbaiki proses bisnis UMKM dengan solusi digital, melihat dampak teknologi, efisiensi, penyerapan tenaga kerja, perluasan produk, dan peningkatan produktivitas.
Ke depannya diharapkan ruang lingkup kerja sama antara BRIN dan USU dapat terkait dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. BRIN terbuka dengan berbagai macam kerja sama seperti kolaborasi penelitian dan degree by research.
Bahtiar menambahkan BRIN dan USU bisa masuk ke dalam kolaborasi riset langsung melalui pembentukan nota kesepahaman ataupun perjanjian kerja sama karena banyaknya potensi kerja sama.
Sementara itu, Wakil Rektor III USU Poppy Hasibuan menyatakan pihaknya berkeinginan menjalin kerja sama riset agar para pelaku UMKM menguasai platform digital dan riset pasar.
"UMKM di Sumatera Utara bisa terklasterisasi," katanya.
Diharapkan USU bisa mengawal kegiatan UMKM dengan bantuan BRIN, demikian Poppy Hasibuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Riset kewirausahaan dan komersialisasi produk usaha mikro, kecil, dan menengah serta industri kecil dan menengah sangat menarik. UMKM menjadi salah satu pilar di Indonesia dari sisi jumlah dan penyerapan," kata Kepala Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan (PREMK) BRIN Zamroni dalam keterangan yang diakses ANTARA di laman resmi BRIN di Jakarta, Minggu.
Selain itu, kata dia, pembangunan ekosistem digital bagi UMKM dinilai penting karena akan bermanfaat untuk memperkuat daya saing UMKM dan industri kecil dan menengah.
Peneliti di Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat (OR TKPEKM) Bahtiar Rifai mengatakan mayoritas UMKM masih fokus pada kegiatan manual, sedangkan literasi atau infrastruktur digital masih minim.
Untuk itu, Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan OR TKPEKM BRIN fokus memperbaiki proses bisnis UMKM dengan solusi digital, melihat dampak teknologi, efisiensi, penyerapan tenaga kerja, perluasan produk, dan peningkatan produktivitas.
Ke depannya diharapkan ruang lingkup kerja sama antara BRIN dan USU dapat terkait dengan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. BRIN terbuka dengan berbagai macam kerja sama seperti kolaborasi penelitian dan degree by research.
Bahtiar menambahkan BRIN dan USU bisa masuk ke dalam kolaborasi riset langsung melalui pembentukan nota kesepahaman ataupun perjanjian kerja sama karena banyaknya potensi kerja sama.
Sementara itu, Wakil Rektor III USU Poppy Hasibuan menyatakan pihaknya berkeinginan menjalin kerja sama riset agar para pelaku UMKM menguasai platform digital dan riset pasar.
"UMKM di Sumatera Utara bisa terklasterisasi," katanya.
Diharapkan USU bisa mengawal kegiatan UMKM dengan bantuan BRIN, demikian Poppy Hasibuan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022