Emak-emak yang berada di Desa Kwala Besilam, Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, melakukan unjuk rasa di badan jalan, karena mereka harus menghirup debu setiap harinya dari truk angkutan batu atau galian C dan tanah uruk yang melintas di atas badan jalan yang ada di kawasan itu, Kamis (19/5).

Puluhan enak-emak itu disertai anak-anak mereka, berteriak meminta agar kawasan mereka tidak setiap harinya berdebu, dikarenakan melintasnya truk angkutan batu dan tanah uruk.

Tidak ada penyiraman di badan jalan, sehingga debu yang mempunyai ketebalan cukup banyak itu, beterbangan ke rumah kami.

"Kami setiap harinya makan debu, dikhawatirkan keluarga kami akan mendapatkan penyakit Ispa," ungkap ibu Nur.

Sementara itu Bhabainkamtibmas Polsek Padang Tualang Bripka Marianto yang hadir ditempat itu memberikan himbauan kepada warga yang memblokir jalang, mengakibatkan truk-truk berhenti.

Pihaknya memghimbau kepada masyarakat Desa Kwala Besilam yang mengeluhkan karena banyaknya debu yang beterbangan ke pemukiman warga diakibatkan tidak adanya penyiraman di badan jalan.

Marianto juga berkesempatan memberikan pengertian agar masyarakat bersabar dan jangan unjuk rasa di badan jalan.

Sementara itu tokoh pemuda Langkat Heri Widyanto berharap agar Dishub Langkat, bisa menertibkan truk penuh tonase galian C dan tanah uruk yang melintas di Desa Kwala Besilam.

Karena badan jalan jelas akan semakin rusak, selain itu warga disana setiap harinya harus menikmati debu yang dikhawatirkan akan menyebabkan penyakit ISPA, katanya.

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022