Aek Ucim, sebuah desa di Kecamatan Tantom Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) yang dicanangkan sebagai "Kampung Pancasila".

Kehidupan masyarakatnya heterogen beragama Islam dan Kristen, namun sejak ratusan tahun sudah hidup berdampingan rukun dan damai. Menghargai perbedaan.

"Kemajemukan bukan penghalang, tetapi menumbuhkan soliditas antara sesama. Ini patut di contoh," kata Dandim 0212/TS Letkol Inf Rooy Chandra Sihombing saat pencanangan kampung Pancasila, Senin (28/3).

Menurut Dandim, di Tapsel baru ada dua kampung pancasila yang dicanangkan, satunya lagi di wilayah Sipirok. Tujuannya, untuk menjaga sekaligus menanamkan  nilai-nilai Pancasila agar tetap melekat di masyarakat.

"Sejak kemerdekaan Indonesia, beberapa aliran atau paham berupaya merubah pancasila. Ideologi komunis. Zaman sekarang ada lagi mencoba faham lain menggoyang pancasila dengan agama  dan radikalisme," ungkapnya.

Mudah-mudahan, kata Dandim, dengan adanya kampung pancasila upaya membentengi diri warga masyarakat dati faham-faham yang bisa merusak ideologi pancasila itu sendiri.

Sementara Bupati Tapsel Dolly P.Pasaribu mengapresiasi kemajemukan masyarakat Desa Aek Ucim yang bisa hidup rukun bahkan menjadi sebuah kekuatan masyarakat membangun gotong royong. Misal saling membantu saat hajatan pesta di antara warga berlainan agama.

"Hal seperti (Ideologi Pancasila) ini lah yang perlu terus kita bangun dan tanamkan ke tengah masyarakat apalagi kepada generasi penerus anak bangsa agar tidak mudah terpengaruh faham-faham keliru yang dinilai dapat merusak tatanan NKRI," kata Dolly.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022