BMKG Stasiun Maritim Teluk Bayur, Sumatera Barat menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) di aula Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Kamis 10 Maret 2022. 

Kegiatan ini langsung dibuka oleh Deputi Bidang Meteorologi, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG  melalui daring, dan dihadiri oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat, Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kota Padang, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah III Provinsi Sumatera Barat.

Juga hadir Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas II Teluk Bayur, Kepala Kantor Distrik Navigasi kelas II teluk Bayur, Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan (BASARNAS) Kota Padang, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim dan Mandatori Maritim di seluruh Indonesia dan  Kepala Balai Besar MKG Wilayah I, sebut Syafrizal selaku Kepala Stasiun Maritim Teluk Bayur. Kegiatan SLCN ini dilakukan dengan mengambil tema “ Nelayan Hebat, Selamat dan Sejahtera “.

Deputi Bidang Meteorologi, Guswato dalam paparannya menjelaskan SLCN merupakan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim guna mendukung kegiatan sektor perikanan dan kelautan.

 Kegiatan yang dilakukan di wilayah Sumatera Barat ini merupakan tindak lanjut dari peningkatan layanan cuaca maritime yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan antisipasi dampak gejala iklim ekstrem terhadap kegiatan perikanan dari edukasi BMKG kepada nelayan dan penyuluh perikanan terkait pelayanan informasi meteorologi maritim. 

Kepala Balai Besar MKG Wilayah I, Darmawan menjelaskan kegiatan SLCN ini sebagai upaya peningkatan diseminasi layanan informasi meteorologi maritim kepada penyuluh, serta menunjang keberhasilan pembangunan di sektor perikanan dalam adaptasi kebiasaan baru.

 Dukungan pemerintah Provinsi Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan sinergi bersama antara BMKG, pemerintah lokal dan masyarakat nelayan.

 Berdasarkan informasi cuaca BMKG, dapat diketahui kondisi gelombang di wilayah Perairan barat Sumatera Barat, dan Perairan Timur Kep. Mentawai sampai beberapa meter. Setiap hari bisa berubah-ubah. 

" Potensi gemlombang tinggi dari kondisi hujan dan angin kencang juga bisa berpengaruh terhadap ketinggian gelombang, sebut Darmawan.

"BMKG berharap Sekolah Lapang Cuaca Nelayan ini dapat memberi manfaat dan berkah bagi para nelayan di Sumatera Barat dan mampu mempercepat pemulihan ekonomi setelah kita terpuruk dengan adanya pandemi.

 Sekaligus untuk menguatkan ketahanan pangan dan menguatkan kesejahteraan masyarakat”

 

Pewarta: Rel

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022