Provinsi Sumatera Utara disebut menjadi provinsi terbanyak ketiga di Indonesia untuk kasus kekerasan seksual. Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumut Iskandar saat acara peluncuran posko pengaduan kekerasan seksual. 

Ia mengatakan data tersebut diperolehnya dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak  Sumut. 

"2019 ada 216 kasus kekerasan seksual, 2020 naik menjadi 1.013 kasus, dan 2021 sampai Desember itu jumlahnya 953 kasus. Itu nomor tiga terbesar di Indonesia," katanya di Sekretariat DPW Nasdem Sumut Jalan Prof HM Yamin Medan, Selasa (18/1). 

Baca juga: Nasdem Sumut buka posko pengaduan kekerasan seksual

Dia mengatakan ada kebaikan jumlah kasus yang cukup signifikan antara 2019 dan 2020. Bahkan naik hingga lima kali lipat. Sedangkan untuk 2020 ke 2021 jumlah kasusnya cenderung sama. 

Data lain yang diperolehnya bahwa jumlah kasus yang tercatat itu hanya 10 persen dari jumlah kasus yang terjadi. Sebenarnya masih banyak kasus kekerasan seksual lain, tapi korban ataupun keluarga korban tidak mengadu karena dianggap sebuah aib. 

"Ini data faktual, bukan asumsi, 90 persen yang takut mengadu, itu data kita peroleh. Satu dari empat perempuan pernah mengalami kekerasan seksual dan fisik," urainya.

"Empat dari 10 anak perempuan juga mengalami kekerasan. Tiga dari 10 anak laki-laki juga termasuk mengalami kekerasan, tidak memandang gender, korban bukan hanya perempuan, laki-laki juga banyak, perempuan malu mengadu, apalagi laki-laki," kata Iskandar. 

Oleh karena itu dia mendorong agar baik korban, keluarga korban atau siapapun yang mengetahui adanya informasi tentang kekerasan seksual untuk mengadu ke Partai Nasdem Sumut. 

"Nanti akan kami dampingi mulai dari pemulihan psikologi korban dan proses hukum. Kerahasiaan akan kita jaga," bilangnya. 
 

Pewarta: Andika Syahputra

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022