PT PLN (Persero) berupaya mengatasi gangguan listrik akibat bencana banjir dan tanah longsor di Kota Padang Sidempuan dan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang mengakibatkan puluhan tiang listrik tumbang.
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga yang mengalami gangguan jaringan listrik," kata General Manajer PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/12).
Pandapotan menyebutkan proses perbaikan terganggu karena kondisi di daerah bencana masih rawan dan hujan lebat, ditambah lagi akses jalan yang masih tertimbun longsor.
Baca juga: PLN hadirkan listrik andal untuk pertanian hortikultura di Indonesia
"Kami harap seluruh warga tetap bersabar dan mudah-mudahan gangguan ini dapat segera diselesaikan oleh petugas PLN dan mari kita berdoa agar bencana ini segera teratasi," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari PLN UP3 Kota Padang Sidempuan pada tanggal 18 Desember 2021 pukul 20.00 WIB, sebanyak 454 unit gardu distribusi dan 30.195 pelanggan terdampak,
Selain itu, aset PLN juga mengalami kerusakan yang cukup parah seperti tiang tumbang dan patah, kawat HUTM tertimpa pohon dan putus serta beberapa konstruksi jaringan rusak/miring. Atas kejadian tersebut, PLN UP3 Kota Padang Sidempuan melakukan aksi cepat tanggap untuk mengatasi gangguan kelistrikan di wilayah kerjanya.
Manajer PLN UP3 Padang Sidempuan Yusuf Hadianto mengatakan bahwa telah disiagakan petugas PKLN sebanyak 61 orang dan 2 mobil crane untuk mempercepat proses pemulihan atas gangguan jaringan listrik yang disebabkan banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, beberapa akses jalan masih tertimbun longsor di Kabupaten Madina. Hal ini menjadi penghalang petugas PLN untuk melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik.
Sebanyak 40 tiang HUTM terbawa banjir dan belum dapat diperbaiki. Saat ini sebagian arus listrik untuk warga Madina padam di manuver dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Upaya ini dilakukan untuk memperkecil jumlah pelanggan padam di daerah tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
"Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh warga yang mengalami gangguan jaringan listrik," kata General Manajer PLN UIW Sumut Pandapotan Manurung, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/12).
Pandapotan menyebutkan proses perbaikan terganggu karena kondisi di daerah bencana masih rawan dan hujan lebat, ditambah lagi akses jalan yang masih tertimbun longsor.
Baca juga: PLN hadirkan listrik andal untuk pertanian hortikultura di Indonesia
"Kami harap seluruh warga tetap bersabar dan mudah-mudahan gangguan ini dapat segera diselesaikan oleh petugas PLN dan mari kita berdoa agar bencana ini segera teratasi," ucapnya.
Berdasarkan informasi dari PLN UP3 Kota Padang Sidempuan pada tanggal 18 Desember 2021 pukul 20.00 WIB, sebanyak 454 unit gardu distribusi dan 30.195 pelanggan terdampak,
Selain itu, aset PLN juga mengalami kerusakan yang cukup parah seperti tiang tumbang dan patah, kawat HUTM tertimpa pohon dan putus serta beberapa konstruksi jaringan rusak/miring. Atas kejadian tersebut, PLN UP3 Kota Padang Sidempuan melakukan aksi cepat tanggap untuk mengatasi gangguan kelistrikan di wilayah kerjanya.
Manajer PLN UP3 Padang Sidempuan Yusuf Hadianto mengatakan bahwa telah disiagakan petugas PKLN sebanyak 61 orang dan 2 mobil crane untuk mempercepat proses pemulihan atas gangguan jaringan listrik yang disebabkan banjir dan tanah longsor.
Sementara itu, beberapa akses jalan masih tertimbun longsor di Kabupaten Madina. Hal ini menjadi penghalang petugas PLN untuk melakukan perbaikan pada jaringan distribusi listrik.
Sebanyak 40 tiang HUTM terbawa banjir dan belum dapat diperbaiki. Saat ini sebagian arus listrik untuk warga Madina padam di manuver dari Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Upaya ini dilakukan untuk memperkecil jumlah pelanggan padam di daerah tersebut.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021