Memasuki pergantian tahun, Balai Besar MKG Wilayah I, melakukan focus group discussion (FGD) dengan kedeputian Bidang Meteorologi Pusat di Medan. 

Dalam kegiatan FGD yang digelar Selasa, langsung dibuka oleh Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, M.Si. 

Dalam FGD ini, Guswanto menjelaskan terlepas dari bencana hidrometrologi yang akhir-akhir ini terus terjadi di wilayah Indonesia mendorong perlunya sinergi dan penguatan pelayanan meteorologi secara nasional dan internasional. 

Baca juga: BMKG: Bibit siklon tropis Arafura berpotensi terbentuk saat Natal

Saat ini BMKG terus melakukan penguatan layanan dengan pengembangan strentening 2 dengan 3 komponen, mulai dari scalling up National Digital Forecast (NDF), Marine Meteorologi Services dengan High Frequency Radar hingga Meteorology Early Warning System 2 (MEWS). 

Kolaberasi antara pusat meteorologi dengan unit pelayanan Teknis (UPT) BMKG di daerah akan memberikan percepatan informasi MKG untuk mengurangi dampak dan risiko, sebutnya. 

Guswanto juga menjelaskan peningkatan SDM dan skill forcast dalam memberikan layanan cuaca harus sejalan dengan observasi dilapangan, untuk itu diperlukan visiting forecast untuk langsung terjun di wilayah masing-masing.

Sementara Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan, Hartanto menjelaskan, FGD yang di ikuti oleh UPT di wilayah kerja Balai Besar Wilayah I dan forecaster ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman yang sama dalam menghadapi bencana dan potensi hidrometeorologi di Sumatera Utara.

Tantangan BMKG kedepan semakin lebih banyak, untuk itu penguatan layanan yang dapat memberikan informasi MKG sampai kemasyarakat terkecil. 

"Kita tidak boleh diam dalam melihat perubahan alam dan potensi bencana hidrometeorologi. BMKG harus mampu memberikan layanan secara cepat, tepat dan akurat.
 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021