Pemuncak klasemen sementara Formula 1 Max Verstappen mengatakan ia tak khawatir COVID-19 mengganggu perebutan gelar juara dunia, namun rivalnya, Lewis Hamilton tetap waspada ketika negara-negara melonggarkan peraturan.
Hamilton pernah terjangkit COVID-19 Desember tahun lalu dan harus melewatkan Grand Prix Sakhir di Bahrain, yang tiba setelah sang pebalap Mercedes menyegel gelar juara dunia ketujuhnya.
Lima pebalap lainnya, dari total 20 yang ada di grid, pernah dites positif sejak awal pandemi.
Baca juga: F1: Verstappen tahan gempuran Hamilton di COTA demi gandakan keunggulan
"Jika saya terpeleset di kamar mandi dan leher saya patah ceritanya sama, kan?" kata Verstappen jelang Grand Prix Meksiko seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Jika saya keluar rumah di Monako dan terpeleset ketika berjalan dan kaki saya patah, itu juga tidak baik," tambah sang pebalap berusia 24 tahun itu, yang kini mengantongi keunggulan 12 poin atas Hamilton dengan lima balapan tersisa.
"Saya tidak terlalu memusingkan hal-hal seperti ini. Saya terus menjalani hidup saya seperti yang telah saya jalani dua tahun belakangan ini, tentunya, dengan COVID."
F1 tiba di Meksiko setelah menyambangi Amerika Serikat dan akan bertolak ke Brazil sebelum tiga balapan pemungkas musim di Timur Tengah.
Sementara itu COVID-19 telah menewaskan lebih dari 600.000 orang di Brazil, yang memiliki angka kematian karena COVID tertinggi kedua di dunia setelah AS, sedangkan Meksiko berada di peringkat empat.
Angka kematian dan infeksi telah menurun di AS untuk pekan kedelapan secara beruntun, demikian catatan Pan American Health Organization.
F1 telah melancong ke belahan dunia yang lebih luas, setelah musim 2020 digelar di Eropa dan Timur Tengah saja, dan juga menyambut begitu banyak penonton lagi setelah satu tahun balapan digelar tertutup.
Tim beroperasi di dalam gelembung, tapi paddock kini lebih terbuka.
Hamilton mengatakan ia menjaga kelompok dalam gelembungnya tetap dalam jumlah kecil, dan sangat berhati-hati dengan kemana dia pergi, tapi dia merasa sebagian besar orang di luar olahraga itu kurang menganggap serius ancaman COVID-19.
"Saya pernah melihat pesepak bola baru-baru ini, mereka tidak peduli. Saya membaca mereka tidak terlalu memusingkan hal itu," kata Hamilton.
"Dan jika mereka melewatkan pertandingan, itu tidak membuat perbedaan yang besar. Tapi itu akan berbeda di sini.
"Kami mengizinkan fan datang yang tidak dites dan saya rasa semua fotografer juga datang," tambah sang pebalap Inggris.
"Saya tahu ini lebih terbuka, tapi saya mengantisipasi mereka akan harus membuat beberapa perubahan segera karena menjaga gelembung ini tidak mudah."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Hamilton pernah terjangkit COVID-19 Desember tahun lalu dan harus melewatkan Grand Prix Sakhir di Bahrain, yang tiba setelah sang pebalap Mercedes menyegel gelar juara dunia ketujuhnya.
Lima pebalap lainnya, dari total 20 yang ada di grid, pernah dites positif sejak awal pandemi.
Baca juga: F1: Verstappen tahan gempuran Hamilton di COTA demi gandakan keunggulan
"Jika saya terpeleset di kamar mandi dan leher saya patah ceritanya sama, kan?" kata Verstappen jelang Grand Prix Meksiko seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Jika saya keluar rumah di Monako dan terpeleset ketika berjalan dan kaki saya patah, itu juga tidak baik," tambah sang pebalap berusia 24 tahun itu, yang kini mengantongi keunggulan 12 poin atas Hamilton dengan lima balapan tersisa.
"Saya tidak terlalu memusingkan hal-hal seperti ini. Saya terus menjalani hidup saya seperti yang telah saya jalani dua tahun belakangan ini, tentunya, dengan COVID."
F1 tiba di Meksiko setelah menyambangi Amerika Serikat dan akan bertolak ke Brazil sebelum tiga balapan pemungkas musim di Timur Tengah.
Sementara itu COVID-19 telah menewaskan lebih dari 600.000 orang di Brazil, yang memiliki angka kematian karena COVID tertinggi kedua di dunia setelah AS, sedangkan Meksiko berada di peringkat empat.
Angka kematian dan infeksi telah menurun di AS untuk pekan kedelapan secara beruntun, demikian catatan Pan American Health Organization.
F1 telah melancong ke belahan dunia yang lebih luas, setelah musim 2020 digelar di Eropa dan Timur Tengah saja, dan juga menyambut begitu banyak penonton lagi setelah satu tahun balapan digelar tertutup.
Tim beroperasi di dalam gelembung, tapi paddock kini lebih terbuka.
Hamilton mengatakan ia menjaga kelompok dalam gelembungnya tetap dalam jumlah kecil, dan sangat berhati-hati dengan kemana dia pergi, tapi dia merasa sebagian besar orang di luar olahraga itu kurang menganggap serius ancaman COVID-19.
"Saya pernah melihat pesepak bola baru-baru ini, mereka tidak peduli. Saya membaca mereka tidak terlalu memusingkan hal itu," kata Hamilton.
"Dan jika mereka melewatkan pertandingan, itu tidak membuat perbedaan yang besar. Tapi itu akan berbeda di sini.
"Kami mengizinkan fan datang yang tidak dites dan saya rasa semua fotografer juga datang," tambah sang pebalap Inggris.
"Saya tahu ini lebih terbuka, tapi saya mengantisipasi mereka akan harus membuat beberapa perubahan segera karena menjaga gelembung ini tidak mudah."
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021