Ekonomi-ekonomi terbesar dunia harus membuat forum guna memfasilitasi koordinasi global untuk pandemi berikutnya, serta fasilitas pembiayaan baru untuk menghadapi ancaman yang muncul, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati mengatakan pada Selasa (26/10/2021).
Dalam sebuah surat kepada rekan-rekan G20 mereka di Washington, kedua menteri keuangan tersebut mengatakan bahwa forum tersebut akan memungkinkan para menteri kesehatan dan keuangan untuk bekerja sama dengan lebih baik dan mengoordinasikan pencegahan, pendeteksian, pembagian informasi, dan tanggapan apa pun yang diperlukan.
Salinan surat tertanggal Senin (25/10/2021) telah diunggah pada Selasa (26/10/2021) oleh Departemen Keuangan.
Yellen dan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi COVID-19 yang telah menewaskan hampir 5,2 juta orang di seluruh dunia, menunjukkan kurangnya kesiapan di tingkat negara dan kurangnya koordinasi di antara negara-negara G20.
“Sementara kami membuat kemajuan dalam memerangi COVID-19, kami juga menghadapi kenyataan pahit: ini bukan pandemi terakhir,” tulis mereka menjelang pertemuan bersama para menteri kesehatan dan keuangan G20 pada Jumat (29/10/2021). “Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini untuk menunjukkan kepemimpinan dengan komitmen tegas untuk bertindak.”
Beberapa organisasi independen, termasuk Panel Independen Tingkat Tinggi yang dipimpin oleh mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala, dan Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam, telah menyerukan pembentukan forum semacam itu,
Yellen dan Sri Mulyani mengatakan forum tersebut akan meningkatkan dan memberdayakan pekerjaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan entitas teknis lainnya, tetapi harus mencakup beragam suara dan perspektif dari seluruh dunia, seperti Uni Afrika.
Mereka mengatakan fasilitas pembiayaan baru dapat melengkapi sumber daya bank pembangunan multilateral dan memastikan pembiayaan yang cukup berdedikasi dan andal sehingga vaksinasi dan pengobatan dapat mengimbangi ancaman yang muncul.
Sementara kedua inisiatif itu saling melengkapi, jadwal mereka tidak perlu saling terkait, kata para menteri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Dalam sebuah surat kepada rekan-rekan G20 mereka di Washington, kedua menteri keuangan tersebut mengatakan bahwa forum tersebut akan memungkinkan para menteri kesehatan dan keuangan untuk bekerja sama dengan lebih baik dan mengoordinasikan pencegahan, pendeteksian, pembagian informasi, dan tanggapan apa pun yang diperlukan.
Salinan surat tertanggal Senin (25/10/2021) telah diunggah pada Selasa (26/10/2021) oleh Departemen Keuangan.
Yellen dan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pandemi COVID-19 yang telah menewaskan hampir 5,2 juta orang di seluruh dunia, menunjukkan kurangnya kesiapan di tingkat negara dan kurangnya koordinasi di antara negara-negara G20.
“Sementara kami membuat kemajuan dalam memerangi COVID-19, kami juga menghadapi kenyataan pahit: ini bukan pandemi terakhir,” tulis mereka menjelang pertemuan bersama para menteri kesehatan dan keuangan G20 pada Jumat (29/10/2021). “Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini untuk menunjukkan kepemimpinan dengan komitmen tegas untuk bertindak.”
Beberapa organisasi independen, termasuk Panel Independen Tingkat Tinggi yang dipimpin oleh mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala, dan Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam, telah menyerukan pembentukan forum semacam itu,
Yellen dan Sri Mulyani mengatakan forum tersebut akan meningkatkan dan memberdayakan pekerjaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan entitas teknis lainnya, tetapi harus mencakup beragam suara dan perspektif dari seluruh dunia, seperti Uni Afrika.
Mereka mengatakan fasilitas pembiayaan baru dapat melengkapi sumber daya bank pembangunan multilateral dan memastikan pembiayaan yang cukup berdedikasi dan andal sehingga vaksinasi dan pengobatan dapat mengimbangi ancaman yang muncul.
Sementara kedua inisiatif itu saling melengkapi, jadwal mereka tidak perlu saling terkait, kata para menteri.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021