Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika melalui Kedeputian Bidang Geofisika dan Balai Besar MKG Wilayah II Tangerang melakukan peletakan batu pertama observatorium Magnet bumi.
Deputi Bidang Geofisika bapak Dr. Ir. Muhammad Sadly, M. Eng, dalam peletakan batu pertama dan sambutan pembukaan secara luring di Gunung Sari menjelaskan Observatorium magnet bumi Gunung.Sari adalah pindahan Observatorium Tangerang yang sejak tahun 1990 data magnet bumi sudah tidak layak karena terlalu banyak Noise yang diakibatkan dari pertumbuhan kota Tangerang yang sangat pesat.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat landa beberapa daerah Indonesia
Maka dari itu perlu dilakukan relokasi Observatorium Magnet bumi yang lokasi nya low noise, sebut Sadly.
Sementara Hendra Suwarta, selaku Koordinator bidang geofisika potensial dan Tanda Waktu BMKG melaporkan, pelatakan batu pertama observatorium magnet bumi di hadiri oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah I, Kapolsek Gunung Sari, TNI, Kejaksaan, Kecamatan dan toko masyarakat bersama unsur kedeputian bidang Geofisika.
Dr. Suadi Ahadi, M.T peneliti dibidang magnet bumi yang ikut serta dalam kegiatan peletakan batu pertama mengungkapkan observatorium magnet bumi ini merupakan momentum tingkatkan kualitas magnet secara nasional dilingkungan BMKG dan stakeholder.
Adapun manfaat Observatorium magnet bumi adalah untuk referensi magnetik untuk pertambangan dan eksplorasi, navigasi Transportasi udara dan Laut, koreksi arah Kompas untuk pemetaan, Monitoring badai Magnet bumi dan monitoring prekusor gempa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Deputi Bidang Geofisika bapak Dr. Ir. Muhammad Sadly, M. Eng, dalam peletakan batu pertama dan sambutan pembukaan secara luring di Gunung Sari menjelaskan Observatorium magnet bumi Gunung.Sari adalah pindahan Observatorium Tangerang yang sejak tahun 1990 data magnet bumi sudah tidak layak karena terlalu banyak Noise yang diakibatkan dari pertumbuhan kota Tangerang yang sangat pesat.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat landa beberapa daerah Indonesia
Maka dari itu perlu dilakukan relokasi Observatorium Magnet bumi yang lokasi nya low noise, sebut Sadly.
Sementara Hendra Suwarta, selaku Koordinator bidang geofisika potensial dan Tanda Waktu BMKG melaporkan, pelatakan batu pertama observatorium magnet bumi di hadiri oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah I, Kapolsek Gunung Sari, TNI, Kejaksaan, Kecamatan dan toko masyarakat bersama unsur kedeputian bidang Geofisika.
Dr. Suadi Ahadi, M.T peneliti dibidang magnet bumi yang ikut serta dalam kegiatan peletakan batu pertama mengungkapkan observatorium magnet bumi ini merupakan momentum tingkatkan kualitas magnet secara nasional dilingkungan BMKG dan stakeholder.
Adapun manfaat Observatorium magnet bumi adalah untuk referensi magnetik untuk pertambangan dan eksplorasi, navigasi Transportasi udara dan Laut, koreksi arah Kompas untuk pemetaan, Monitoring badai Magnet bumi dan monitoring prekusor gempa.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021