Ramah Tamah antara Bupati Tapanuli Tengah dengan tokoh agama se-Kabupaten Tapanuli Tengah yang digelar hari ini, di Gedung Serba Guna Pandan, mendapat banyak saran dan masukan kepada Pemkab Tapanuli Tengah.

Satu persatu saran dari para pemuka agama itu ditampung oleh Bupati Bakhtiar Ahmad Sibarani, dan ada yang langsung disetujui setelah ada kata sepakat antara Bupati dan para tokoh agama.

Salah satu masukan yang langsung disepakati Bupati, yaitu, batas musik pesta yang menggunakan keyboard. Di mana sebelumnya para pendeta dan juga ulama sangat menyanyangkan kegiatan pesta atau hajatan yang menggunakan keyboard sering berakhir sampai dini hari. Dan jika ditegur, justru marah.

“Kami pernah menegur pesta pemuda di daerah kami yang berakhir sampai dini hari, sekitar pukul 03.00WIB. Dan luar biasanya, musik yang dipasang adalah  musik-musik disc joyke atau DJ, yang dibarengi dengan dentuman pengeras suara yang menggelegar. Para tamu pesta berjoget di depan sound system dengan gerakan yang tidak sopan dan aneh-aneh. Parahnya lagi, kalau ditegur akan marah dan mau bertindak kasar. Untuk itu Bapak Bupati, melalui pertemuan ini agar dibuat aturan terkait batasan pesta yang menggunakan musik keyboard di Tapteng ini,” ujar Pendeta Sibarani yang juga ditimpali para tokoh agama lainnya.

Bupati pun dengan bijak meminta kesepakatan dari para pemuka agama yang hadir. Dan saat itu juga disepakati batasan waktu keyboard sampai pukul 23.00WIB.

“Ini adalah kesepakatan kita bersama. Dan ini akan segera kami tindak lanjuti dengan mengeluarkan Peraturan Bupati (Perbub), biar lebih kuat. Artinya, siapapun Bupatinya, aturan ini sudah melekat. Saya minta para camat nanti agar menyurati para pengusaha keyboard terkait aturan yang akan kita keluarkan. Demikian juga pihak keamanan seperti Polsek, Koramil agar disurati. Dan jika terjadi pelanggaran langsung ditindak dengan tegas,” sebut Bupati yang disambut dengan kata sepakat dari para pemuka agama.

Tidak lupa Bupati juga mengingatkan, agar aturan yang akan dikeluarkan berlaku untuk semua masyarakat yang ada di Tapteng ini.

“Jangan nanti karena keluarganya yang berpesta, bisa sampai pagi. Pokoknya mau siapapun yang berpesta, batasnya sampai pukul 23.00WIB, lewat dari situ, keyboard dan sound systemnya diamankan petugas. Dan kami juga meminta kepada para Amang Pendeta dan juga para Ustaz, agar menyosialisasikan di gereja maupun di masjid terkait hal ini. Sekali lagi saya tegaskan, ini adalah komitmen dan kesepakatan kita bersama,” tegas Bupati.

Ramah Tamah Bupati Tapanuli Tengah dengan para tokoh agama ini dihadiri Ketua MUI Tapteng, Ketua BKAG Tapteng, NU, Muhammadiyah, Al Washliyah, Bunda Muslimad Al Washliyah, Bunda Aisisyah Muhammadiyah, Wakil Bupati Tapteng, Darwin Sitompul, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Tapteng, Sekda dan sejumlah SKPD.

 

Pewarta: Jason Gultom

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021