Finalis Guru SD Berprestasi Tingkat Nasional, Taufiq, menjelaskan kiat-kiat menjadi warganet yang sopan meliputi, paham tipe media sosial, pasang perisai anti hoax, serta pakai etika saat berinteraksi. 

Hal itu ia sampaikan pada webiner Literasi Digital untuk Kabupaten Mandailing Natal, Sabtu (31 Juli 2021.

Ia mengatakan bedakan media sosial personal dengan interaktif. Media sosial personal seperti whatsapp dan telegram. 

Media sosial interaktif seperti twitter, facebook, dan instagram. Pasang perisai anti hoax diantaranya, waspada judul provokatif, cek alamat situs website, cek kebenaran berita, dan pastikan membaca teliti sebelum berbagi.

Baca juga: Indra Kusuma paparkan kiat membuat PIN yang aman


Etika saat berinteraksi dengan cara gunakan salam saat memulai dan mengakhiri interaksi serta pahami konteks saat berinteraksi. 

Beberapa etika bermedia sosial antara lain, hati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi ke publik, gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun di media sosial.

Hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal, pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung unsur SARA, serta manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan atau relasi. 

Sementara I Wayan Adi Karnawa (Relawan TIK Provinsi Bali dan Kemahasiswaan STMIK Primakara), pada sesi Kecakapan Digital memaparkan tentang digital skill di masa pandemi dengan mengajak masyarakat untuk mengambil bagian bidang yang disukai atau diminati.

Kegemaran atau passion, bidang keahlian, profesi, bidang yang dapat dilakukan untuk mendapat bayaran, misi, bidang yang dibutuhkan masyarakat, serta pekerjaan. 

Ruang kreativitas tanpa batas meliputi, optimalisasi media sosial, digital asset, freelance jasa, e-commerce dan dropship, serta investing atau trading. 

Tujuan berinternet yaitu untuk memotivasi orang membuka internet atau media sosial sebagai, untuk mencari hiburan, mempelajari sesuatu, serius berkarir dan berniat untuk menjadikan media sosial sebagai wadah sesuatu, serta mengisi waktu luang. 


Webinar diakhiri, oleh Agnes Rahajeng (Influencer dengan Followers 20,8 Ribu). Agnes menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa tujuan berinternet yaitu untuk memotivasi orang membuka internet atau media sosial sebagai.

Untuk mencari hiburan, mempelajari sesuatu, serius berkarir dan berniat untuk menjadikan media sosial
sebagai wadah sesuatu, serta mengisi waktu luang. 

Banyaknya diluar sana menjadi pelaku cyber crime penipuan dan kejahatan. Hampir mustahil untuk dihentikan dan dihilangi. 

Maka balik lagi ke tanggung jawab kita masing-masing sebagai pengguna internet untuk waspada dan jaga baik-baik  informasi personal atau data pribadi.

Kebebasan yang sebebas-bebasnya bukanlah kebebasan, melainkan kekacauan. Oleh karena itu, tidak
ada kebebasan tanpa batas, karena ada kebebasan dari aspek lain yang membatasinya. 

Beberapa etika bermedia sosial antara lain, hati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi ke publik, gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun di media sosial.

Hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal, pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung unsur SARA, serta manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan atau relasi. 
 

Pewarta: Rilis

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021