Satgas Penanganan Covid-19 Dairi melalui Kadis Kesehatan Ruspal Simarmata, Rabu, menjelaskan penyebab kekosongan vaksin dosis kedua di Dairi.
Menurutnya, kekosongan dosis vaksin kedua ini akibat kurangnya stok vaksin yang dikirim dari Pemerintah pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Jumlah vaksin yang diterima Pemerintah Kabupaten Dairi kata Ruspal, nyatanya masih jauh dari jumlah calon penerima vaksin dosis kedua di Dairi.
Berdasarkan data saat ini, jumlah penerima vaksin dosis pertama di Dairi sampai sejauh ini sebanyak 36.907 orang atau 15,37%.
Sedangkan penerima dosis kedua baru sebanyak 22.093 orang atau 9,42%. Artinya, masih ada sekitar 14.814 orang yang menunggu vaksinasi dosis kedua.
Jumlah ini tidak seimbang dengan dengan jumlah kedatangan vaksin di Dairi yang hanya 59.000 dosis dalam beberapa kali pengiriman dibanding jumlah sasaran 234.820 jiwa dikali 2 dosis.
Ruspal menjelaskan, masalah keterbatasan vaksin dosis kedua ini tidak hanya dialami masyarakat Dairi, tapi juga dialami masyarakat di daerah lain.
Untuk melakukan percepatan vaksinasi termasuk kebutuhan dosis kedua saat ini, Pemerintah Kabupaten Dairi tentu melakukan langkah-langkah penanganan.
“Pemerintah Kabupaten Dairi saat ini sedang berupaya keras agar ketersediaan vaksin dapat tercapai, sehingga target sasaran masyarakat penerima vaksin dapat terpenuhi”, jelas Ruspal.
Hal itu disampaikan Ruspal Simarmata sejalan dengan arahan dari Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu yang menginginkan kekebalan kelompok atas vaksinasi dapat segera terwujud ditengah masyarakat Dairi.
Pemerintah Kabupaten Dairi terus berkoordinasi dengan Provinsi Sumatera Utara mengingat ketersediaan vaksin di Dairi memang bergantung pengiriman dari pusat.
“Ini problemnya. Memang dari pusat, dari Kemenkes. Kami sudah berusaha maksimal agar dapat kuota sebanyak-banyaknya.
Kami juga sudah rapat koordinasi tentang bagaimana vaksinasi ini,” jelasnya.
Selanjutnya Ruspal menambahkan keterlambatan pemberian dosis kedua dari jadwal yang ditentukan sebelumnya tidak perlu dikhawatirkan.
”Kalaupun terlambat menerima dosis kedua bagi masyarakat yang telah menerima dosis pertama itu masih tetap efektif dan aman,”jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021
Menurutnya, kekosongan dosis vaksin kedua ini akibat kurangnya stok vaksin yang dikirim dari Pemerintah pusat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.
Jumlah vaksin yang diterima Pemerintah Kabupaten Dairi kata Ruspal, nyatanya masih jauh dari jumlah calon penerima vaksin dosis kedua di Dairi.
Berdasarkan data saat ini, jumlah penerima vaksin dosis pertama di Dairi sampai sejauh ini sebanyak 36.907 orang atau 15,37%.
Sedangkan penerima dosis kedua baru sebanyak 22.093 orang atau 9,42%. Artinya, masih ada sekitar 14.814 orang yang menunggu vaksinasi dosis kedua.
Jumlah ini tidak seimbang dengan dengan jumlah kedatangan vaksin di Dairi yang hanya 59.000 dosis dalam beberapa kali pengiriman dibanding jumlah sasaran 234.820 jiwa dikali 2 dosis.
Ruspal menjelaskan, masalah keterbatasan vaksin dosis kedua ini tidak hanya dialami masyarakat Dairi, tapi juga dialami masyarakat di daerah lain.
Untuk melakukan percepatan vaksinasi termasuk kebutuhan dosis kedua saat ini, Pemerintah Kabupaten Dairi tentu melakukan langkah-langkah penanganan.
“Pemerintah Kabupaten Dairi saat ini sedang berupaya keras agar ketersediaan vaksin dapat tercapai, sehingga target sasaran masyarakat penerima vaksin dapat terpenuhi”, jelas Ruspal.
Hal itu disampaikan Ruspal Simarmata sejalan dengan arahan dari Bupati Dairi Dr. Eddy Keleng Ate Berutu yang menginginkan kekebalan kelompok atas vaksinasi dapat segera terwujud ditengah masyarakat Dairi.
Pemerintah Kabupaten Dairi terus berkoordinasi dengan Provinsi Sumatera Utara mengingat ketersediaan vaksin di Dairi memang bergantung pengiriman dari pusat.
“Ini problemnya. Memang dari pusat, dari Kemenkes. Kami sudah berusaha maksimal agar dapat kuota sebanyak-banyaknya.
Kami juga sudah rapat koordinasi tentang bagaimana vaksinasi ini,” jelasnya.
Selanjutnya Ruspal menambahkan keterlambatan pemberian dosis kedua dari jadwal yang ditentukan sebelumnya tidak perlu dikhawatirkan.
”Kalaupun terlambat menerima dosis kedua bagi masyarakat yang telah menerima dosis pertama itu masih tetap efektif dan aman,”jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021