Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah mengapresiasi langkah pemerintah pusat melalui Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang membantu masyarakat terdampak kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 dan 3.

"Sebagai Koordinator Penanggulangan COVID-19 Pusat, kerja Menko Perekonomian Airlangga menjalankan program bantuan untuk masyarakat yang terkena dampak PPKM Level 4 dan 3 perlu diapresiasi," ujar Ijeck, sapaan akrab Musa Rajekshah, di Medan, Rabu (28/7).

Dia mengatakan itu usai rapat koordinasi (rakor) terkait perkembangan PPKM di luar Jawa-Bali bersama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkes Budi Gunadi secara virtual.

Baca juga: BI yakin ekonomi Sumut tahun 2021 bisa tumbuh 3-4,5 persen

Sejumlah bupati/wali kota di Sumut dan berbagai unsur terkait seperti perwakilan dari Kejaksaan, TNI, dan Polri ikut dalam rakor secara virtual tersebut.

Bantuan berupa kartu sembako, subsidi internet, listrik, bantuan pekerja dan UMKM tersebut, ujar Ijeck diharapkan membantu masyarakat yang lagi kesulitan dampak pandemi COVID-19 dan ditambah ada PPKM.

"Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sudah mendorong bupati/wali kota untuk mendata penduduknya yang akan menjadi penerima bantuan agar tepat sasaran," ujarnya

Ijeck menyebutkan, PPKM Level 4 di Sumut masih hanya di Kota Medan. Namun Level III sudah di 22 kabupaten/Kota dan level II pada 9 kabupaten/kota.

"Pemprov Sumut terus menyosialisasikan prokes (protokol kesehatan) dan meningkatkan vaksinasi COVID-19," katanya.

Dia menegaskan, kesadaran masyarakat untuk menjalankan prokes sudah semakin bagus.

"Vaksinasi juga sudah bertambah, namun masih belum maksimal atau kekurangan sehingga Menkes diharapkan menambah jatah vaksinasi di Sumut, " katanya.

Menko Airlangga menyebutkan, Provinsi Sumut saat ini masuk dalam lima besar provinsi yang kasus konfirmasinya mengalami lonjakan signifikan bersama Sumatera Barat, Papua, Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Timur.

Padahal untuk Jawa, saat ini penambahan pasien terkonfirmasi kasusnya sudah mulai turun.

Airlangga menekankan perlunya beberapa hal yang akan dilaksanakan secara maksimal di Sumut, mulai penerapan 3M, melaksanakan pembagian masker, mempercepat vaksinasi dan mendorong testing serta tracing.

"Dari sisi hilir, agar kebutuhan oksigen dan obat-obatan dapat dikoordinasikan, baik rumah sakit, forkopimda dan kepala daerah terutama di 5 provinsi di luar Jawa-Bali," katanya.

Mrnkes Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, tracing dan testing sangat penting dilakukan karena sudah menjadi standar yang dilakukan dalam penanganan COVID-19.

Dengan langkah-langkah itu, maka sangat menentukan untuk menekankan kasus positif.

Dia mengaku, memang sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang telah melaksanakannya tapi masih ada yang belum.

Untuk itu, bagi daerah yang masih kesusahan untuk swab PCR, diizinkan bisa menggunakan antigen.

"Rumah sakit juga diminta membentuk satgas oksigen. Dan kalau BOR nya tinggi tetapi masih ada kamarnya agar dapat mengkonversikan menjadi tempat COVID-19," ujarnya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021