Bencana alam bukanlah urusan pemerintah semata, akan tetapi merupakan tugas bersama seluruh pemangku kepentingan. 

Setidaknya demikian hasil sebagian kesimpulan dari diskusi peran pemuda dalam siaga bencana zonasi titik-titik evakuasi di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Diskusi yang dilaksanakan pada 24 Juli 2021 di Warung Pudan Sitorbis Desa Pargarutan Dolok, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapsel itu mengundang berbagai pembicara. 
 
Baca juga: Update COVID-19 25 Juli, di Tapsel lebih banyak yang sembuh dari yang positif

Diantaranya Kalaksa BPBD Tapsel Ilham Suhardi, Mewakili Dinas Pariwisata Tapsel Abdullah Siagian, Pemerhati Lingkungan Amri Yasin Nasution, Tokoh Masyarakat Tapsel Amran Pohan, Ketua NNB Tapsel Riski Abadi Rambe dan Ketua PPM Tapsel Affandi.

Ilham Suhardi disitu menjelaskan bahwa terkait siaga bencana desa-desa di Tapsel sudah mempunyai peraturan desa. Termasuk titik-titik evakuasi rawan bencana hanya saja prioritaskan di zona rawan.

BPBD dan Dinas Pariwisata di kesempatan ini sangat sepakat keterlibatan siaga bencana juga melibatkan peran aktif para pemuda. 

Sedang Amran Pohan mengatakan sinergitas serta sumbagsih pemikiran serta karya nyata pemuda sangat diharapkan untuk kemajuan pembagunan Tapsel termasuk penanganan bencana. 

Sama dengan harapan PPM yang di utarakan Afandi, pihaknya bersedia duduk bersama  dengan berbagai pihak memberikan gagasan serta pemikiran apalagi dalam kemajuan daerah apalagi siaga bencana.

Sedang Amri Yasin dalam diskusi ini mengakak seluruh pemangku kepentingan bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan guna meminimalisir terjadinya bencana utamanya di Tapsel.

Sedang Riski Abadi Rambe dalak pandangannnya dari kacamata NNB menyatakan selaku "pagar nihuta" sudah harus menjadi terdepan dalam siaga bencana.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2021